tag:blogger.com,1999:blog-68576594820611535262024-03-06T15:02:43.694+07:00TEKNOLOGI PENDIDIKANMagister Pendidikanhttp://www.blogger.com/profile/05514520903167411257noreply@blogger.comBlogger72125tag:blogger.com,1999:blog-6857659482061153526.post-19328333941497431922020-08-13T07:30:00.002+07:002020-08-13T07:30:50.295+07:00Google Classroom Fitur Baru untuk Bantu Belajar Virtual Selama Pandemi<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgGomKUyZjhNInRo0f7V8IRCmYkQMf1tFsz8w2_rDrV59pig85ULTuzN4XLyrRCk__pEY_bKR26UFRGvry7wE_2ExVDwwRPBTvSwWWAheYVjQykpBOY7W8xMotMCHDYIiYGL5tJzuBnqHdF/s1600/google-clasroom.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="465" data-original-width="700" height="265" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgGomKUyZjhNInRo0f7V8IRCmYkQMf1tFsz8w2_rDrV59pig85ULTuzN4XLyrRCk__pEY_bKR26UFRGvry7wE_2ExVDwwRPBTvSwWWAheYVjQykpBOY7W8xMotMCHDYIiYGL5tJzuBnqHdF/s400/google-clasroom.jpeg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Google Classroom. </td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<b>JAKARTA </b>- Google telah mengembangkan alat yang memudahkan guru, pimpinan sekolah, keluarga, dan siswa yang telah bekerja keras untuk belajar dari rumah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Raksasa teknologi itu mengumumkan berbagai fitur baru di platform Meet, Classroom, G Suite dan lainnya yang dapat membantu dunia pendidikan di tengah pandemi virus corona Covid-19.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam video konferensi, Group Product Manager Google for Education Zach Yeskel menerangkan, sementara para pengajar di seluruh dunia mengubah praktik mengajar menjadi online, Google pun menyesuaikan alat-alat demi memenuhi kebutuhan mereka dalam situasi pendidikan yang baru ini.</div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
"Tahun ini kami merayakan momen 'kembali bersekolah' melalui The Anywhere School, sebuah acara virtual untuk merayakan pendidikan dan mengumumkan berbagai hal baru seputar Google for Education kepada ribuan penonton di puluhan negara secara global," ujar dia, Rabu, 12 Agustus 2020.</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Berikut ini ulasan mengenai hal-hal baru dari Google.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><b>1. Pengalaman Meet yang lebih aman dan interaktif</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tahun ini, kata Yeskel, Google mengumumkan sejumlah fitur baru Meet untuk mempermudah pengajar dalam memoderasi kelas dan meningkatkan interaksi. Pada September, Google akan menyediakan tata letak bersusun dengan tampilan lebih besar yang dapat menampilkan hingga 49 orang dan papan tulis Jamboard terintegrasi untuk mendukung kolaborasi.</div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
"Kami juga akan meluncurkan beberapa kontrol baru sehingga moderator dapat memilih untuk selalu menjadi yang pertama bergabung, mengakhiri rapat atau kelas untuk semua peserta, menonaktifkan chat selama rapat atau kelas, dan banyak lagi," kata Yeskel.</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
Kemudian pada Oktober, Google akan meluncurkan latar belakang kustom dan buram untuk memberikan privasi ekstra. Sesi kerja kelompok dan pemantauan kehadiran juga akan diluncurkan untuk semua pelanggan Google Enterprise for Education, sehingga memungkinkan kelas menjadi lebih interaktif dan memberikan data yang bermanfaat tentang partisipasi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Berikutnya, Google akan meluncurkan fitur 'mengacungkan tangan' bagi semua pelanggan serta fitur tanya jawab dan jajak pendapat bagi pelanggan G Suite Enterprise for Education. "Selain itu, kami akan meluncurkan fitur perekaman sementara yang akan tersedia gratis bagi semua pelanggan Education--perekaman premium akan masih menjadi bagian dari G Suite Enterprise for Education," katanya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: large;">2. Dukungan bagi siswa, pengajar, dan admin di Classroom lebih baik</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan bertambah pesatnya jumlah pengajar di seluruh dunia yang menggunakan Classroom, Google ingin menjadikan Classroom lebih mudah digunakan dan lebih efisien dengan fitur-fitur baru. Widget daftar tugas baru di halaman Kelas akan membantu siswa melihat tugas yang akan datang, yang terlewatkan, dan yang sudah dinilai.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kemudian, pengajar sekarang bisa membagikan link kepada siswa agar mereka dapat bergabung ke kelas dengan lebih mudah. "Classroom juga akan segera tersedia dalam 10 bahasa tambahan, dengan total 54 bahasa," tutur Yeskel.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Classroom juga memberikan akses ke laporan keaslian, yang sekarang telah disempurnakan. Misalnya, pengajar akan bisa menjalankan pemeriksaan keaslian lima kali per kelas (sebelumnya maksimal tiga kali). Dan dengan G Suite Enterprise for Education, pengajar bisa mendeteksi kemungkinan plagiarisme tidak hanya dari konten online, tapi juga antar-hasil pekerjaan siswa di sekolah mereka.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Yeskel menambahkan, Google memberikan admin lebih banyak alat yang efektif untuk mengelola G Suite dan Classroom. "Misalnya, pimpinan sekolah yang memiliki lisensi Enterprise akan memiliki visibilitas lebih besar mengenai penggunaan Classroom melalui dasbor Data Studio baru, yang memungkinkan admin melihat kelas yang aktif, mengukur penggunaan fitur, serta memantau tingkat keterlibatan pengajar dan siswa," ujar dia.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk mendukung pengajar dan admin, Google juga mempermudah sinkronisasi nilai Classroom dengan Sistem Informasi Siswa (SIS) yang digunakan, dimulai dengan Infinite Campus dan akan mencakup SIS lainnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: large;">3. Sistem manajemen pembelajaran dengan Assignments</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Produk terbaru Google bagi non-pengguna Classroom adalah Assignments, aplikasi untuk sistem manajemen pembelajaran (atau Learning Management System, LMS) yang memberi pengajar cara yang lebih cepat dan mudah untuk membagikan, menganalisis, dan menilai tugas siswa.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Aplikasi penghemat waktu ini memungkinkan pengajar untuk secara otomatis membuat dan membagikan salinan tugas kelas yang dipersonalisasi ke folder Google Drive milik siswa, memberikan masukan dengan cepat, dan nilai secara konsisten dan transparan dengan laporan keaslian. Assignments kompatibel dengan LMS apa pun yang mendukung LTI 1.1 dan yang lebih tinggi, seperti Canvas, Schoology, Blackboard, dan banyak lagi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: large;">4. Sumber informasi untuk terus mendukung keluarga</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Saat banyak orang tua dan wali mendukung kegiatan belajar anak-anak mereka dari rumah selama pandemi. Google mendengar adanya kebutuhan akan lebih banyak sumber informasi dan pelatihan bagi keluarga mengenai alat-alat Google.</div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
"Untuk itu, kami telah menyusun Tech Toolkit for Families and Guardians, yang akan membantu orang tua untuk lebih memahami teknologi yang digunakan anak-anak mereka di ruang kelas," tutur Yeskel.</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
Selain itu, Google juga telah menambahkan akun sekolah ke Chrome OS sehingga siswa dapat mengakses Classroom dan file sekolah mereka secara lebih aman dengan perlindungan Family Link.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Terakhir, Teacher Center, pengajar bisa menemukan pelatihan, sumber informasi, dan program pengembangan profesional seperti program Certified Coach untuk mendukung mereka dalam menggunakan berbagai alat dan fitur Google di ruang kelas.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
______<br />Sumber: https://tekno.tempo.co</div>
Sang Purnamahttp://www.blogger.com/profile/12790944060181087814noreply@blogger.com7tag:blogger.com,1999:blog-6857659482061153526.post-69397650670789788442015-06-23T21:31:00.003+07:002015-06-23T21:31:36.737+07:00Lulus S1 tanpa Skripsi, Ini Plus Minusnya<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh0ae41_Pw-YH5OKKxJeFuMgQSuPvdl2acc53hsj8K8t0OXd1VOG8W5ibWs7kzSvfn0TWvJrGt9enylBVTjSQkSmRwtHMG1nqIFYZqN9U8v3ASPhH3CSGgkYKGvGqaNCq4M5GTPA-0sRd-C/s1600/lulus_skripsi.png" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="136" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh0ae41_Pw-YH5OKKxJeFuMgQSuPvdl2acc53hsj8K8t0OXd1VOG8W5ibWs7kzSvfn0TWvJrGt9enylBVTjSQkSmRwtHMG1nqIFYZqN9U8v3ASPhH3CSGgkYKGvGqaNCq4M5GTPA-0sRd-C/s200/lulus_skripsi.png" width="200" /></a></div>
Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek-Dikti), Mohammad Nasir, mengaku akan menerapkan aturan bahwa tugas akhir skripsi untuk mahasiswa setingkat S1 menjadi sebuah pilihan atau opsional. Hal ini mendapatkan beragam pendapat dari pihak-pihak akademisi universitas di Bandung, khususnya para rektor.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Rektor Universitas Padjadjaran (Unpad), Tri Hanggono Achmad, mengatakan ada atau tidaknya skripsi semestinya tidak mengubah kompetensi mahasiswa. "Pada dasarnya, nantinya kompetensi yang akan dicapai mahasiswa adalah kemampuan berpikir komprehensif yang sama dengan sebelumnya. Namun, dengan kebijakan baru tersebut, bentuknya tidak harus skripsi. Masih banyak metode lain yang bisa ditempuh," kata Tri.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sedangkan Rektor Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Furqon, mengatakan penghapusan skripsi masih sekadar wacana. Jadi, perlu ada diskusi panjang dan pengkajian yang matang untuk melihat rencana ini agar bisa diadaptasikan oleh universitas-universitas.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut dia, sebelum menetapkan kebijakan tentang penghapusan skripsi, sebaiknya melihat dulu konteks dan perkembangan di negara lain. Jadi perlu dilihat pembanding dari negara lain dan melihat kesesuaiannya jika ingin diterapkan di Indonesia dilihat dari efektivitasnya dan kompetensi yang diterapkan di Indonesia.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dia mengatakan bangsa Indonesia harus terbuka terhadap dinamika yang ada dalam dunia pendidikan. Jangan sampai hanya ikut tren, tapi melupakan atau kurang waspada terhadap konsekuensi. Karena pada prinsipnya, dengan rencana kebijakan ini diharapkan mahasiswa atau lulusan tidak hanya pintar secara teori, tetapi juga dituntut harus bisa menulis.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB), Kadarsah Suryadi, juga menanggapi berbeda mengenai penghapusan skripsi untuk kelulusan mahasiswa. Kadarsah mengatakan baginya dijadikan penentu kelulusan atau tidaknya skripsi, bukan menjadi suatu masalah. Semuanya bergantung pada kebutuhan prodinya masing-masing.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"Semuanya bergantung pada prodi itu membutuhkan dokumentasi tertulis atau tidak. Menurut saya, masih perlu skripsi itu sebagai alat komunikasi tertulis. Kami akan tetap mempertahankan adanya penulisan skripsi untuk membentuk mahasiswa kami terampil berkomunikasi secara tulisan ataupun verbal," kata Kadarsah.<br />
<br />
----<br />
<span style="font-size: x-small;">Sumber: ROL</span></div>
Magister Pendidikanhttp://www.blogger.com/profile/05514520903167411257noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6857659482061153526.post-33963391962573014032015-02-21T17:34:00.000+07:002015-02-21T17:34:08.266+07:00Belajar Sejarah Bukan Berarti Menengok Masa Lalu, Namun Memahami Masa Depan<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhuCMpT5EpP-fpOKs2A0MJxSjHfYYLuy3XVMePTQyhlxmGgKJn66Mj8QGGYnvm6EYcs9M-v_tYAmI3KeiJunj4zIR_hrE6MIvV2w7tplNf0yjlHF6PBYG0UeaLLhemr4KfJ9vprCz2VUxKf/s1600/belajar-sejarah.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhuCMpT5EpP-fpOKs2A0MJxSjHfYYLuy3XVMePTQyhlxmGgKJn66Mj8QGGYnvm6EYcs9M-v_tYAmI3KeiJunj4zIR_hrE6MIvV2w7tplNf0yjlHF6PBYG0UeaLLhemr4KfJ9vprCz2VUxKf/s1600/belajar-sejarah.jpg" height="215" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Jakarta, 20 Februari 2015. Pelajaran sejarah bukan berarti menengok masa lalu, namun memahami masa depan. Oleh sebab itu pelajaran sejarah akan lebih diarahkan kepada pemahaman makna di balik peristiwa sejarah, dan tidak sekedar hafalan peristiwa. Demikian disampaikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan saat menghadiri acara silaturahmi bersama Komunitas Historia Indonesia (KHI).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mendikbud mengatakan, belajar sejarah tidak hanya belajar kapan, dimana, siapa saja yang hadir dalam suatu peristiwa sejarah. Lebih jauh lagi belajar sejarah yang perlu dilihat adalah apa makna peristiwa tersebut bagi bangsa Indonesia. Contohnya seperti mempelajari sejarah Sumpah Pemuda.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
“Belajar sejarah Sumpah Pemuda bukan mempelajari kapan, dimana, siapa saja yang hadir saat itu, tetapi makna sumpah pemuda bagi perjalanan bangsa Indonesia,” kata Mendikbud dalam acara silaturahmi bersama KHI yang dilaksanakan di SMA Negeri 19 Jakarta, Kamis (19/02/2015).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mendikbud meyakini 60 persen wisatawan mancanegara datang ke Indonesia tiada lain karena budaya. Mendikbud berharap masyarakat dapat menjaga budaya Indonesia. Dengan begitu, kata Mendikbud, daya tarik budaya Indonesia tidak akan hilang. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), tutur Mendikbud, akan lebih serius melestarikan museum dan cagar budaya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
“Kemendikbud berharap adanya partisipasi masyarakat untuk memberitahu cagar budaya yang terancam atau perlu mendapat perhatian,” ujar Mendikbud.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Di hari yang sama Mendikbud didampingi Plt. Kepala Pusat Informasi dan Humas (PIH) Ari Santoso, menghadiri perayaan Imlek 2015 yang dilaksanakan di Klenteng Kim Tel Le atau Vihara Dharma Bhakti, di daerah Petak Sembilan, Glodok, Jakarta Barat. "Gong Xi Fat Cai,” demikian disampaikan Mendikbud saat menyampaikan ucapan selamat hari raya Imlek kepada para pengunjung Vihara Dharma Bhakti. (Seno Hartono/Nur Widiyanto)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
-----</div>
<div style="text-align: justify;">
Sumber: Berita Kemendiknas</div>
Magister Pendidikanhttp://www.blogger.com/profile/05514520903167411257noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6857659482061153526.post-12410240688840356472014-12-01T21:48:00.002+07:002014-12-01T22:06:59.401+07:00Muhammad Kalend Osen, Si Pendiri "Kampung Inggris"<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6_SekadUq3kCcfbrmfufm5TXRS95X40GDG1mKYhr0H1GIAPLymtUZPlHyAVXZfPx9OBkgw3LsYj0KI_FE201j-JOSyNgItlzUMGKdqr8WHe6cikb_dhSSJloK66bMqE4NelMjy-GDa1EV/s1600/Muhammad+Kalen.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6_SekadUq3kCcfbrmfufm5TXRS95X40GDG1mKYhr0H1GIAPLymtUZPlHyAVXZfPx9OBkgw3LsYj0KI_FE201j-JOSyNgItlzUMGKdqr8WHe6cikb_dhSSJloK66bMqE4NelMjy-GDa1EV/s1600/Muhammad+Kalen.jpg" height="207" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Pernahkah Anda mendengar sebutan kampung bahasa Inggris? Kampung yang berada di Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, Jawa Timur itu sangat identik dengan sosok Muhammad Kalend Osen. Bagaimana kiprahnya? Sebuah plang bertuliskan ”Kampung Bahasa” terpasang di gang masuk Jalan Anyelir, Dusun Singgahan, Desa Palem, Kecamatan Pare. Sekitar 300 meter dari perempatan jalan tersebut terdapat sebuah lembaga kursus dengan nama Basic English Course (BEC).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tempat kursus yang didirikan Muhammad Kalend Osen sekitar 33 tahun silam inilah yang menjadi embrio munculnya sebutan kampung bahasa Inggris di dusun itu. Selama ini sebutan kampung bahasa Inggris sangat populer di masyarakat. Bahkan, kampung bahasa Inggris tersebut sudah terkenal hingga ke berbagai penjuru negeri ini, bahkan luar negeri.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Anda jangan lantas membayangkan di sana seluruh warga masyarakatnya berkomunikasi dengan bahasa Inggris. Sebutan kampung bahasa Inggris muncul begitu saja dari mulut ke mulut. Tidak ada yang tahu kapan awal munculnya sebutan itu, entah siapa pula yang memulai menamainya. Sebutan itu lantaran banyaknya tempat kursus bahasa Inggris yang berdiri di Kecamatan Pare, terutama di Desa Palem dan Tulungrejo.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
”Saya sendiri kurang setuju dengan sebutan itu.Itu akibat berita yang tidak benar.Itu menipu,”ujar pria yang akrab dengan sebutan Mr Kalend ini. Bapak tiga anak ini juga tidak lantas melarang orang untuk menggunakan sebutan kampung bahasa Inggris untuk menggambarkan menjamurnya lembaga kursus bahasa Inggris di dusun itu. Sebagian orang,terutama pelajar, bahkan memilih menyebut daerah itu sebagai English village. ”Analisis orang beda-beda,” katanya. Sebutan itu juga muncul lantaran di dusun itu rata-rata rumah warganya dimanfaatkan untuk rumah kos. Penghuninya adalah para pelajar yang sedang belajar bahasa Inggris.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jumlahnya ribuan orang dari tahun ke tahun. Sebagai gambaran, siswa yang belajar di BEC saja saat ini ada sekitar 850 siswa. Belum lagi siswa di tempat kursus lain. Atmosfer kampung bahasa Inggris itu semakin terasa karena hampir seluruh rumah warga yang disewakan untuk rumah kos masing-masing menggunakan nama yang diambilkan dari namanama bule.Ada White House,Red House, Philadelphia, Green House, Newcastle House,Vampire House,dan berbagai nama asing lain. Pemilihan Kalend Osen sebagai tokoh pendidik teladan hingga mendapatkan penghargaan People of The Year (POTY) 2009 dari Seputar Indonesia bukan tanpa alasan.Selain karena konsistensinya selama bertahun-tahun memasyarakatkan bahasa Inggris, menjamurnya lembaga kursus bahasa Inggris di wilayah Pare yang memberikan multiplier effectluar biasa, tak lepas dari sepak terjangnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dari sisi ekonomi,Dusun Singgahan yang semula warganya hanya mengandalkan hidup dari bercocok tanam di sawah, kini bisa mendapatkan berkah dari banyaknya lembaga kursus yang ada. Bermula dari adanya BEC, akhirnya muncul lembaga kursus serupa yang begitu banyak. Kemudian banyaknya rumah kos,warung, toko buku, dan berbagai usaha lain sebagai imbas dari berdirinya lembaga kursus BEC. Secara tidak langsung,warga sekitar sangat merasakan manfaat dari sisi ekonomi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
”Jelas membawa berkah.Sangat membantu,”ujar Wiyoto Asmo Jhon, warga Purwodadi, Jawa Tengah, seorang alumni BEC yang akhirnya menetap di Dusun Singgahan dengan membuka toko buku dan menjual beragam kebutuhan pokok sehari-hari di sana. Ungkapan senada dilontarkan Yuniati, peternak lebah madu yang tak jauh dari BEC. ”Banyak sekali siswa yang membeli madu di tempat saya,” ujar perempuan asal Yogyakarta ini. Lebih dari itu, sebagian besar pendiri lembaga kursus bahasa Inggris yang ada di kawasan Pare adalah lulusan BEC, walau tidak semua.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bahkan tidak sedikit pula lulusan BEC yang berasal dari luar daerah atau luar pulau yang akhirnya mendirikan lembaga kursus serupa di daerah masing-masing setelah mengenyam pendidikan singkat di BEC, yang umumnya ditempuh selama enam bulan. Tidak hanya itu,kini dengan adanya program rintisan sekolah berstandar internasional (RSBI) yang digagas pemerintah,cukup banyak guru dari berbagai daerah yang mengambil kursus singkat satu bulan di BEC,training system(TS). Ini karena RSBI mengharuskan siswa dan gurunya berbahasa Inggris dalam proses belajar dan mengajar. Demikianlah multiplier effect dari berdirinya BEC yang dirintis Kalend Osen pada 1976 silam itu. Berawal dari Dusun Singgahan itu lahir ribuan orang dari berbagai penjuruTanah Air yang akhirnya bisa ber-cas cis cus dengan bahasa Inggris. Sejak berdiri hingga sekarang, BEC telah meluluskan 16.285 lulusan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Perjalanan Panjang Kesuksesan pria kelahiran Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur, 20 Februari 1945 itu bersama BEC tentu tidak datang begitu saja. Perjuangan panjang tanpa lelah dilalui bapak tiga anak itu selama puluhan tahun. Pria yang rambutnya mulai memutih ini semula tak pernah membayangkan bakal bisa meraih kesuksesan sebesar ini. ”Ini sudah jauh melebihi harapan saya,” ungkapnya. Kalend lantas bercerita awal mula kiprahnya di Pare, Kediri.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Saat itu,sekitar tahun 1976,Kalend datang ke Dusun Singgahan untuk berguru kepada KH Ahmad Yazid (almarhum), tokoh agama setempat yang saat itu menjadi pengasuh masjid dan Pondok Darul Falah. Selain pengetahuan agamanya yang luas, Kiai Yazid, tutur Kalend, juga menguasai sembilan bahasa asing. Sebelum merantau ke Pare, Kalend pernah belajar di Pondok Pesantren Modern Darusssalam, Gontor, Ponorogo, Jawa Timur.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Di sana,Kalend tidak sampai lulus.Dia hanya mengenyam pendidikan hingga kelas lima Kuliatul Muallimin Al Islamiyah (setingkat kelas dua SMA).Saat itu usia Kalend sekitar 31 tahun,siswa tertua di kelasnya. Sebelum masuk Pesantren Gontor pada 1971, Kalend sudah berprofesi sebagai guru di tanah kelahirannya, mulai 1966–1967. Profesi itu dijalaninya hanya dengan bekal ijazah pendidikan guru agama (PGA),walau hanya sampai kelas empat (setara kelas satu SMA).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Profesi sebagai guru di Kalimantan tidak membuatnya puas untuk menimba ilmu.Hingga pada usia 27 tahun dia memilih melanjutkan pendidikan di Pulau Jawa. ”Saya ingin revolusi hidup,”begitu tekad Kalend ketika pertama kali melangkahkan kakinya meninggalkan Pulau Borneo saat itu. Di emperan Masjid Darul Falah itulah Kalend memulai kiprahnya sebagai guru bahasa Inggris. Itu pun dijalaninya tanpa sengaja. Dia lantas bercerita,saat itu ada dua mahasiswa semester akhir IAIN Sunan Ampel, Surabaya,yang datang ke Pare untuk berguru kepada Kiai Yazid. Kedua mahasiswa itu hendak menjalani ujian akhir bahasa Inggris di kampusnya untuk mendapatkan gelar sarjana. Namun saat itu Kiai Yazid sedang keluar daerah, padahal ujian akhir tinggal lima hari lagi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Akhirnya istri Kiai Yazid menyarankan dua mahasiswa itu untuk belajar bahasa Inggris kepada Kalend.” Cobalah belajar kepada Pak Kalend. Dia pernah di Gontor,dia pasti bisa,” ujar Kalend menirukan saran istri Kiai Yazid kepada dua mahasiswa itu. Kalend pun memberanikan diri untuk mengajar dua mahasiswa itu,walau dia belum pernah mengenyam bangku kuliah. Akhirnya keduanya belajar bahasa Inggris bersama Kalend di emperan Masjid Darul Falah selama lima hari untuk membahas 350 soal yang menjadi acuan untuk ujian bahasa Inggris dua mahasiswa itu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Berbekal pelajaran dari Kalend, kedua mahasiswa itu lulus dan menyandang gelar sarjana. Setelah ujian di IAIN Sunan Ampel Surabaya, keduanya kembali berguru kepada Kalend. Kisah sukses kedua mahasiswa itu lantas menyebar. Sejak saat itu banyak santri yang berguru kepada pria yang juga hobi bermain tenis meja ini. Hingga akhirnya Kalend mendirikan lembaga kursus yang diberi nama BEC,yang pada awalnya juga masih di serambi masjid. Pesertanya pun hanya remaja sekitar dan tanpa biaya. Meski begitu,setiap bulan anak didiknya selalu memberikan uang sekadarnya kepada Kalend sebagai ungkapan terima kasih dunia pendidikan di Indonesia tentu tak asing lagi dengan Muhammad Kalend Osen. Mantan santri Pondok Pesantren Gontor itu adalah pendiri Basic English Course (BEC). </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kalend mendirikan BEC di Dusun Singgahan, Desa Palem, Kecamatan Pare, Kediri, Jawa Timur. Lembaga kursus bahasa Inggris yang didirikan pria berdarah Kalimantan Timur itu kelak menjadi cikal bakal lahirnya "Kampung Inggris" di Kabupaten Kediri. Satu kalimat yang memotivasinya saat meninggalkan tanah Borneo sangat sederhana. "Saya ingin revolusi hidup," ujar Kalend yang saat itu berusia 27 tahun. Motivasi itu berbuah kerja keras dan hasil yang mengagumkan. Terbukti, saat ini lulusan BEC mencapai 16.285 orang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
-------------</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Biodata Kalend Osen:</b></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ul>
<li>Nama: Muhammad Kalend Osen</li>
<li>Lahir: kutai Kartanegara 20 Februari 1945</li>
<li>Isrti : Siti Fatimah</li>
<li>Anak: Muhammad Syamurrijal, Nur Halimah, Muhammad Fuad</li>
</ul>
<b>Pendidikan:</b><br />
<ul>
<li>Sekolah Rakyat (SR) Sebulu, kutai Kaltim (1960)</li>
<li>PGA Tenggarong kutai (1964)</li>
<li>Kullitatul Mu’alimin Al islamiyah (KMI) Gontor (sampai kelas lima)</li>
</ul>
<br />
<div style="text-align: justify;">
.</div>
<div style="text-align: justify;">
.</div>
<div style="text-align: justify;">
.</div>
<div style="text-align: justify;">
.</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">Sumber: Berbagai sumber</span></div>
Sang Purnamahttp://www.blogger.com/profile/12790944060181087814noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6857659482061153526.post-84232227807323239322014-11-30T12:38:00.001+07:002014-11-30T12:38:57.533+07:00Permainan Tradisional Mampu Redam Sifat Hiperaktif Anak<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgmR4A84BUK_iY7NxeBglmWzV0n8zzXBvSqSWybbrME1ZCx1toQlTmJ3mqUC-gED9GmzY5Ie1ZpGotViRRalzovrkhQiiX_i5MzS58QG7NXE17dT9tvJ9GqrcqETxDjJqJfPmC8EIkpq_Sk/s1600/permainan-tradisional.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgmR4A84BUK_iY7NxeBglmWzV0n8zzXBvSqSWybbrME1ZCx1toQlTmJ3mqUC-gED9GmzY5Ie1ZpGotViRRalzovrkhQiiX_i5MzS58QG7NXE17dT9tvJ9GqrcqETxDjJqJfPmC8EIkpq_Sk/s1600/permainan-tradisional.jpg" height="189" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Mahasiswa Program Studi MID (Manajemen Informasi dan Dokumen) Vokasi Universitas Indonesia mengadakan kegiatan Kampung Main agar anak-anak memiliki mental yang sehat sekaligus mengenal budaya Indonesia sejak dini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kegiatan yang dilaksanakan kedua kalinya ini mengajak 150 orang anak warga di halaman Masjid Al-Furqon Kukusan Teknik Depok untuk bermain bersama. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
“Kegiatan ini berlangsung selama lima jam dan melibatkan secara aktif mahasiswa dan masyarakat,” ujar salah satu panitia, Malini, Ahad (30/11).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pengamat budaya dan komunikasi sosial UI Devie Rahmawati mengapresiasi inisiatif para mahasiswa. Kampung Main, menurutnya, bisa meningkatkan konsentrasi anak dan mencegah mereka dari aksi hiperaktif sebagai salah satu pemicu kekerasan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Berdasarkan data Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), sepanjang 2013 kasus kekerasan antaranak meningkat sebesar 20% dari tahun sebelumnya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
“Salah satu penyebabnya karena dipicu oleh tingginya konsumsi anak pada gadget yang menurut banyak ahli mampu meningkatkan agresifitas anak,” cetus Devie. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
‘Anak-anak harus kembali diperkenalkan dengan permainan tradisional yang sarat dengan aktivitas fisik luar ruang sekaligus membangun identitas baru anak Indonesia, sebagai anak yang berbudaya,” urai Devie.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ada beberapa kegiatan yang dilakukan, yaitu mendongeng, bermain dengan beberapa permainan tradisional seperti congklak, gobak sodor, kucing dan tikus, ular naga, injit-injit semut, bekel, dan petak jongkok.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Serta mengenalkan budaya Indonesia secara visual melalui tampilan video yang mudah dimengerti oleh khalayak. Khusus untuk permainan tradisional yang akan dimainkan, ujar Malini, beragam filosofi terkandung dalam permainan-permainan tersebut. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Congklak, misalnya mengajarkan tentang berhitung, melatih kesabaran, dan kecermatan. Gobak Sodor mengedepankan bagaimana bekerja dalam tim untuk meraih satu tujuan.</div>
<div style="text-align: justify;">
.</div>
<div style="text-align: justify;">
.</div>
<div style="text-align: justify;">
.</div>
<div style="text-align: justify;">
.</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">Sumber: ROL</span></div>
Sang Purnamahttp://www.blogger.com/profile/12790944060181087814noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6857659482061153526.post-20037046299844374572014-11-23T11:03:00.001+07:002014-11-23T11:05:15.525+07:00Tiga Hal Keunggulan Madrasah dari Sekolah Umum<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEijF3s9LCzMl1_TIjZDse4P6t4pI5eTn84O4LZZmnwLNaNYeoljdYe0MoKO8i2dp2NobKmR42lcAtUEIwSNONPH4T9FDKxs3cHL0gs8m7z9eDtyk05BYjlUzjin3esxC1szsgH4AcbvBSd4/s1600/madrasah.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEijF3s9LCzMl1_TIjZDse4P6t4pI5eTn84O4LZZmnwLNaNYeoljdYe0MoKO8i2dp2NobKmR42lcAtUEIwSNONPH4T9FDKxs3cHL0gs8m7z9eDtyk05BYjlUzjin3esxC1szsgH4AcbvBSd4/s1600/madrasah.jpg" height="189" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Kementerian Agama menyatakan, Madrasah bukan lagi sekolah alternatif bagi sekolah umum. Indikasi kelulusan, animo masyarakat dan banyaknya prestasi yang sudah diraih membuat masyarakat mampu bersaing dengan sekolah umum.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kemenag menyebut ada tiga standar ukuran yang menunjukkan kemajuan madrasah dibanding sekolah umum. “Indikasi kelulusan, animo pendaftaran dan prestasi dalam berbagai kompetisi,” ujar Direktur Jendral Pendidikan Islam, Kamaruddin Amin kepada Republika, Selasa (18/11).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kamarul mengatakan, jumlah kelulusan sekolah Madrasah sangat baik di banding sekolah umum. Dia menyebut, indikasi kelulusan ujian nasional Madrasah tidak kalah dengan sekolah umum di tingkat nasional. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
“Bahkan pada tahun 2013 dan 2014, di tingkat sekolah menengah, jumlah kelulusan MTS (Madrasah Tsanawiyah) secara nasional lebih bagus lebih bagus dari pada SMP (Sekolah Menengah Pertama). Memang MA sedikit di bawah SMA, kelulusannya,” ujar dia.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Di samping itu, animo masyarakat untuk mendaftarakan anaknya di madrasah juga sangat banyak. Sehingga berbagai madrasah negeri, kewalahan menolak calon siswa yang tidak lolos ujian masuk sekolah. “Madrasah negeri khususnya hanya menerima 20 sampai 30 persen dari pendaftarnya. Jadi di seluruh Indonesia, MAN, MTs Negeri dan Madrasah Ibtidaiyah Negeri menolak rata-rata 80 persen dari pendaftar,” kata dia.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Selain itu, dari segi prestasi, Madrasah memiliki pencapaian yang cukup cemerlang. Madrasah menunjukkan kualitasnnya dalam meraih juara di berbagai kompetisi baik ditingkat nasional ataupun internasional.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
“Madrasah memiliki prestasi baik di tingkat nasional hingga internasional. Misalnya, madrasah bisa jadi pemenang olimpiade kimia, fisika, matematika dan seterusnya. Itu banyak sekali pemenang dari madrasah kita. Khususnya dari MAN Insan Cendekia,” ujar dia.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Saat ini MAN Insan Cendekia berjumlah 20 sekolah di seluruh Indonesia. Kamarun mengatakan bahwa Kemenag akan terus menambah jumlah MAN Insan Cendekia. “Kita targetkan di setiap provinsi ada satu Man Insan Cendekia,” pungkas dia.</div>
<div style="text-align: justify;">
.</div>
<div style="text-align: justify;">
.</div>
<div style="text-align: justify;">
.</div>
<div style="text-align: justify;">
.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sumber: ROL</div>
Magister Pendidikanhttp://www.blogger.com/profile/05514520903167411257noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6857659482061153526.post-33977453408328144772014-11-23T10:47:00.002+07:002014-11-23T10:47:56.451+07:00Menabung Sampah Untuk Pendidikan Dini<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgzxseelPu9IxSO4fiVOpgEkcrYtD-k7Avk_qhQ-KgLBcOJ7KJYYYQYmMpdPtT1gVMg8H7eB_AVHqdDU35Wian0QVojUJiaV8EJsPxTJVbTgHWHWpoed00TyH4gXwVuismlg5l_aEuTWMGA/s1600/membersihkan+sampah.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgzxseelPu9IxSO4fiVOpgEkcrYtD-k7Avk_qhQ-KgLBcOJ7KJYYYQYmMpdPtT1gVMg8H7eB_AVHqdDU35Wian0QVojUJiaV8EJsPxTJVbTgHWHWpoed00TyH4gXwVuismlg5l_aEuTWMGA/s1600/membersihkan+sampah.jpg" height="217" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Setiap pagi, puluhan anak-anak mendatangi sebuah PAUD di Kp Batukasur Rt 01/10, Desa Panundaan, kecamatan Ciwideuy. Tampak ada sesuatu yang berbeda dari anak-anak yang juga ditemani oleh orang tua mereka. Tidak hanya menjinjing tas yang berisikan buku dan alat tulis, tapi juga mereka menenteng botol-botol plastik bekas kedalam PAUD tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Penasaran dengan tingkah anak-anak itu, Republika mencoba mendatangi PAUD yang sudah berdiri sejak 2010 tersebut. Ketika menyaksikan lebih jelas ke dalam PAUD, ternyata anak-anak tersebut sedang menyetorkan botol-botol bekas itu kepada Guru mereka.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Satu persatu murid-murid tersebut memberikan botol-botol baik yang berukuran kecil maupun besar. Botol-botol terebut kemudian diberikan nama-nama murid dengan sebuah spidol berwarna hitam, untuk yang memberikan sampah anorganik tersebut. Ternyata, sampah-sampah tersebut dikumpulkan untuk memenuhi kebutuhan anak-anak murid maupun sekolah, terutama bagi anak-anak kurang mampu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"Intinya untuk pemanfaatan barang bekas, selain untuk kerajinan bisa juga untuk bakti sosial seperti anak kurang mampu, sehingga tidak pakai uang bayarnya. Selain itu juga untuk keperluan sekolah" kata Elis, Guru sekaligus Pembina PAUD Melati kepada Republika, Kecamatan Ciwideuy, Kabupaten Bandung, Kamis (20/11).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Elis mengatakan, ide tersebut berawal saat dirinya sedang meminta sumbangan kepada orang tua murid maupun donator, mengingat banyak murid yang tidak mampu di PAUD tersebut. Karena sebelumnya apabila ada anak yang kurang mampu dan tidak bisa bayar sekolah, Elis keliling kampung mendatangi warga yang dianggap mampu, namun hal tersebut dirasa Elis terlihat seperti mengemis.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Itupun, kata Elis, tidak semua orang yang diminta sumbangan memberikan bantuan. Justru malah banyak juga yang tidak bayar.Sehingga membuat Elis untuk mencari alternative pembiayaan lain. Kebetulan pada saat meminta sumbangan, ada orang yang memang mengelola bank sampah menawarkan kerjasama. Jadi orang tua murid yang mengumpulkan sampahnya, pihak sekolah hanya tinggal menerima uang saja. ‘’Gimana bu kalau ada program tabungan sampah. Disosialisasikan ke orang tua murid, dan responnya alhamdulilah bagus,’’ jelas Elis. (ROL)</div>
Magister Pendidikanhttp://www.blogger.com/profile/05514520903167411257noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6857659482061153526.post-25594620613783546162014-11-13T22:46:00.000+07:002014-11-13T22:46:42.315+07:00Kegiatan Pembelajaran di Sekolah Harus Menyenangkan<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiGac9QO21ZzG6BfnfRun38Me8IAsa9ADZSyF-i3Gt3W9t-xA42WrDiIoOxy3SNYpFFPNMfP_nMKbXbiyX8RMP84-qIwxP7kwjpWm6V7QrPTSoP8X92Xpv6Boxn0XQIpacz2OfcGkFJrGqO/s1600/pembelajaran-kelas.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="189" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiGac9QO21ZzG6BfnfRun38Me8IAsa9ADZSyF-i3Gt3W9t-xA42WrDiIoOxy3SNYpFFPNMfP_nMKbXbiyX8RMP84-qIwxP7kwjpWm6V7QrPTSoP8X92Xpv6Boxn0XQIpacz2OfcGkFJrGqO/s320/pembelajaran-kelas.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah, Anies Baswedan mengatakan bahwa penerapan pengajaran pendidikan sekolah di Indonesia haruslah menyenangkan. "Jika belajar itu menyenangkan maka ilmu itu akan mudah diserap," kata Anies Baswedan di Jakarta, Kamis (13/11).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ia menjelaskan hal tersebut bukan pada perubahan kurikulum tetapi situasi pengajaran di kelas yang perlu disesuaikan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Menurutnya pendidikan yang bisa berlangsung dua arah antara pengajar dan pendidik di dalam kelas, membuat komunikasi guru-murid menjadi lebih baik.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"Kalau sistem pengajaran dalam kelas itu pintarnya guru dan murid berdiskusi saja, jangan didikte terus," ujar Anies. Ia mencontohkan pendidikan juga bisa didapat dari film, karena menurutnya anak-anak menyukai cerita.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Anies menjelaskan kurikulum belum akan diubah-ubah dalam waktu dekat, hanya cara pengajaran yang perlu diperbaiki. "Nanti akan ada sosialisasi kepada guru-guru untuk menerapkan inovasi cara-cara pengajaran yang lebih membekas pada anak-anak," kata Anies.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebelum, Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah Anies Baswedan juga mengajak semua orang untuk mendatangi para guru mereka pada peringatan Hari Guru 25 November. Ia mengatakan, untuk membawa pendidikan sebagai sebuah gerakan bersama akan mulai dilakukan pada peringatan Hari Guru.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada Hari Guru, Anies mengajak semua pihak untuk mengunjungi guru yang pernah mengajari masing-masing orang. Ia mengungkapkan rencana itu pada acara internal di kementeriannya. "Kapan terakhir kali kita mengunjungi guru SD, lama sekali mungkin. Penghormatan pada guru harus mulai kita lakukan saat ini," ucapnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Anies juga mencontohkan hal tersebut dengan mendatangi guru SD dan SMP yang pernah mengajarnya, pekan lalu di Yogyakarta. Ia mendatangi SD Percobaan 2 dan SMP Negeri 5 Yogyakarta untuk menemui guru dan mengucapkan terima kasih kepada mereka. (ROL)</div>
Magister Pendidikanhttp://www.blogger.com/profile/05514520903167411257noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6857659482061153526.post-74404887403117982692014-11-11T20:27:00.001+07:002014-11-11T20:27:31.905+07:00Bahasa Indonesia Siap Jadi Bahasa Resmi ASEAN<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjUTHr8f5VRamLRu17kC6JHmk2dP148nALPhCIzlzFZpq9YwhyphenhyphenOFC5yMNrEF2KtIuXctYMM7kvbtn9VQr23Pk-43_e1oT5XD4IKmZGIyo5tb8O7a1NVQEjA5Bal23Vl3aUOKhYRkX0RD8Lr/s1600/seminar-bahasa-indonesia.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="189" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjUTHr8f5VRamLRu17kC6JHmk2dP148nALPhCIzlzFZpq9YwhyphenhyphenOFC5yMNrEF2KtIuXctYMM7kvbtn9VQr23Pk-43_e1oT5XD4IKmZGIyo5tb8O7a1NVQEjA5Bal23Vl3aUOKhYRkX0RD8Lr/s320/seminar-bahasa-indonesia.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Menjelang diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada 2015 mendatang, Bahasa Indonesia diyakini sangat berpeluang menjadi bahasa resmi ASEAN. Seperti halnya Bahasa kata Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Muhadjir Effendy, menjadi bahasa resmi Uni Eropa. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Muhadjir menuturkan, saat ini ASEAN dihuni sekitar 626 juta jiwa, yang 150 juta jiwa di antaranya adalah masyarakat Indonesia. Kondisi ini menandakan bahwa pengguna Bahasa Indonesia menjadi yang terbanyak dibandingkan negara lainnya di ASEAN. Dengan pertimbangan tersebut, bagi Muhadjir, MEA akan sulit berjalan dengan baik jika tidak ada kesepakan tentang bahasa bersama yang akan digunakan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam konteks ini, menurutnya, yang paling berpeluang menjadi bahasa resmi ASEAN yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa Melayu, karena kedua bahasa ini memiliki jumlah penutur terbanyak. “Karena itu UMM sangat mendorong internasionalisasi bahasa Indonesia, di antaranya melalui kebijakan mewajibkan setiap mahasiswa asing yang kuliah di UMM agar bisa berbahasa Indonesia dengan mahir,” terang Muhadjir pada pembukaan Seminar Internasional Politik Bahasa Indonesia yang diadakan oleh Lembaga Kebudayaan (LK) UMM di ruang teater UMM Dome, Selasa (4/11). Kegiatan berakhir Rabu (5/11) ditutup dengan penandatanangan dan deklarasi bahasa Indonesia sebagai bahasa internasional dan rekomendasi sebagai bahasa resmi ASEAN di era MEA. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kebijakan ini berimplikasi pada terbentuknya kelas-kelas internasional di UMM yang tidak menggunakan bahasa Inggris, tapi justru berbahasa Indonesia. “Jadi di UMM itu yang namanya kelas internasional yaitu kelas berbahasa Indonesia yang diikuti mahasiswa asing dari berbagai negara. Nah, tanggung jawab kita adalah bagaimana membuat mahasiswa asing yang kuliah di sini bisa fasih berbahasa Indonesia,” ungkapnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Muhajdir menambahkan, yang disebut internasional bukan soal bahasanya, tapi apakah kualitasnya diakui dunia atau tidak. Ia mencontohkan penyebutan jurnal internasional yang lebih merujuk pada jurnal yang meraih akreditasi internasional, bukan justru jurnal berbahasa Inggris. “Tidak semua jurnal berbahasa Inggris diakui internasional, sebaliknya, banyak jurnal berakreditasi internasional yang tidak menggunakan bahasa Inggris. Karena itu bisa saja jurnal berbahasa Indonesia disebut jurnal internasional, selama kualitasnya diakui dunia,” papar Muhadjir dalam siaran persnya, Kamis (6/11). (ROL)</div>
Magister Pendidikanhttp://www.blogger.com/profile/05514520903167411257noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6857659482061153526.post-30169168766466460722014-11-11T20:24:00.000+07:002014-11-11T20:24:12.806+07:00Rohis Berkontribusi Ciptakan Iklim Keagamaan yang Damai di Sekolah<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj1732UhInxr9QNmZPK_G-7V3GibWK-Ax3aWEMwlv-8OQzLJUUgj55PrGpmTOEsOrAue_Ik-SlzjtWpZuqKwnWutDGCnou402KP05L6y2BX2LOni02k-NgxVXyp4ZJl6hCkcCbuu-mb4K1X/s1600/rohis.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="189" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj1732UhInxr9QNmZPK_G-7V3GibWK-Ax3aWEMwlv-8OQzLJUUgj55PrGpmTOEsOrAue_Ik-SlzjtWpZuqKwnWutDGCnou402KP05L6y2BX2LOni02k-NgxVXyp4ZJl6hCkcCbuu-mb4K1X/s320/rohis.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Butuh pendampingan dan pengawalan yang menyeluruh dalam meredam beragam hal yang dianggap permasalahan pada tingkah pelajar remaja.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bukan hanya masalah kenakalan seperti tawuran, bully, narkoba atau pergaulan bebas, tapi remaja pun menghadapi serangan masuknya paham intoleransi ke dalam pemikiran mereka yang diduga menyusup lewat organisasi keislaman remaja di sekolah semisal Rohis.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Makanya, keberadaannya harus dikawal, didampingi, agar peran Rohis optimal dalam menciptakan iklim keagamaan yang damai di sekolahnya masing-masing. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"Jangan sampai ada kesan ekslusif antara anggota rohis dengan yang non anggota," kata Direktur Pendidikan Agama Islam Sekolah Umum Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kemenag Amin Hedari, Selasa (11/11). </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Rohis, kata Amin, tidak boleh kaku dan justru harus dapat berbaur dengan warga sekolah lainnya. Disebutkannya, berdasarkan data yang dicatat Kemenag, terdapat lebih dari 10 juta siswa yang tersebar di 10.765 SMA dan 7563 SMK se-Indonesia. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jumlah yang besar terasebut dapat menjadi potensi maupun bumerang, jika tak pandai memilihkan jenis pendampingan yang tepat. Sebab, merekalah yang nantinya akan menjadi para pemimpin Indonesia di masa depan. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pendampingan oleh pemerintah khususnya Kemenag akan dimulai dengan menyelenggarakan kegiatan Perkemahan Rohis Nasional di Cibubur yang melibatkan sekitar dua ribu peserta. Selain diberi materi tentang keislaman Indonesia yang damai, siswa juga dibimbing agar memiliki jiwa kepemimpinan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan begitu, ia berharap kasus kenakalan remaja dapat diredam, sekaligus melahirkan remaja-remaja bijak yang bersemangat berbagi kebaikan. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Di samping itu, dengan mengumpulkan anak-anak pengurus rohis dari berbagai daerah di Indonesia, akan terjadi proses pembauran di antara mereka, sehingga remaja dapat menjalin persahabatan di tengah keberagaman.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Amin menekankan, kegiatan tersebut akan menjadi agenda nasional yang akan ditindaklanjuti dengan beragam pelatihan rutin untuk guru agama ataupun dukungam penyelenggaraan kegiatan keislaman siswa di ranah non formal. (ROL)</div>
Magister Pendidikanhttp://www.blogger.com/profile/05514520903167411257noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6857659482061153526.post-21725231379469171962014-11-01T10:57:00.001+07:002014-11-01T10:57:39.299+07:00Akses Pendidikan yang Berkeadilan<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg9Bz1k6YXpZ3ByO0ccFrOcQLDaoj3zDHsrblyMqUkpjaSt7ZEJ1QfQzTBHCWSMv0nG8JOrwkZMmkpp9AmKYZ1yP8SnswaOQGvVx2lPS8pnENnls_fCamvDrt4FfxDA0Gf_6NdVjMiSFX4v/s1600/kemendiknas.gif" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg9Bz1k6YXpZ3ByO0ccFrOcQLDaoj3zDHsrblyMqUkpjaSt7ZEJ1QfQzTBHCWSMv0nG8JOrwkZMmkpp9AmKYZ1yP8SnswaOQGvVx2lPS8pnENnls_fCamvDrt4FfxDA0Gf_6NdVjMiSFX4v/s1600/kemendiknas.gif" height="213" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Salah satu tekad yang ingin diraih Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar Menengah Anies Baswedan adalah memberikan akses pendidikan bagi semua putra putri Indonesia secara berkeadilan. Akses pendidikan yang berkeadilan diyakini sebagai salah satu kunci yang bisa membawa kemajuan Indonesia.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tekad ini sebenarnya bukanlah sesuatu yang baru. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan sebelumnya, Mohammad Nuh, juga mempunyai fokus yang sama. Selama kepemimpinannya, hampir semua program diarahkan untuk memberikan akses pendidikan yang merata dan berkeadilan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pendidikan dasar sembilan tahun, misalnya, kembali ditegaskan menjadi sesuatu yang wajib bagi seluruh anak Indonesia. Karena itulah dikucurkan biaya operasional sekolah (BOS) sehingga orangtua siswa tidak harus membayar saat anaknya mengikuti pendidikan dasar, dan sekolah pun tidak boleh melakukan pungutan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Khusus untuk siswa dari keluarga tidak mampu secara ekonomi dikucurkan dana bantuan siswa miskin (BSM) yang besarnya Rp 450.000 per tahun bagi siswa SD, Rp 750.000 bagi siswa SMP/MTs, serta Rp 1 juta per tahun bagi siswa SMA/SMK/MA. Jumlah penerimanya pada tahun 2014 ini sekitar 13,5 juta siswa di semua jenjang pendidikan, dengan anggaran yang dikucurkan pemerintah pada tahun 2014 sebesar Rp 6,09 triliun.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Agar siswa dari keluarga miskin bisa mengenyam pendidikan tinggi, semua perguruan tinggi negeri diwajibkan mengalokasikan 20 persen kursinya untuk calon mahasiswa miskin. Kebijakan ini juga disertai penyediaan beasiswa pendidikan bagi mahasiswa miskin berprestasi atau Bidikmisi yang besarnya Rp 1 juta per bulan. Jumlah penerima beasiswa ini sekitar 150.000 mahasiswa yang tersebar di sejumlah perguruan tinggi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kebijakan yang fokus pada akses pendidikan berkeadilan ini, hasilnya selama empat tahun cukup nyata. Angka partisipasi kasar (APK) SD sederajat tahun 2009, misalnya, 95,23 persen dan tahun 2013 naik menjadi 95,80 persen.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Angka partisipasi kasar SMP naik dari 74,52 persen menjadi 79,06 persen pada periode yang sama, sedangkan APK SMA sederajat naik dari 69,6 persen menjadi 81,26 persen pada periode yang sama. Begitu pun APK perguruan tinggi untuk usia 19-23 tahun naik dari 21,60 persen pada tahun 2009 menjadi 29,87 persen pada tahun 2013.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kebijakan ini disertai pula dengan program pembangunan satu PAUD (pendidikan anak usia dini) di setiap desa, serta pendidikan menengah universal yang dikenal dengan rintisan wajib belajar 12 tahun. Kemdikbud juga mendirikan sejumlah perguruan tinggi negeri di daerah terpencil dan perbatasan untuk memudahkan masyarakat mengakses pendidikan tinggi yang selama ini hanya berada di perkotaan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Melihat capaian-capaian yang diklaim pemerintahan sebelumnya, tidak salah jika pada masa Anies Baswedan tidak cukup hanya memfokuskan program pada akses pendidikan yang berkeadilan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sudah saatnya program tersebut ditingkatkan dengan meningkatkan mutu pendidikan. Sebab, mutu pendidikan Indonesia saat ini masih jauh tertinggal dibandingkan dengan negara lain, dan mutu pendidikan pula yang diyakini bisa membawa kemajuan Indonesia. (Kompas/Try Harijono)</div>
Magister Pendidikanhttp://www.blogger.com/profile/05514520903167411257noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6857659482061153526.post-43737443867780542422014-11-01T10:47:00.000+07:002014-11-01T10:47:20.291+07:00UII Yogyakarta Galang Kepeduliaan untuk Pendidikan di Palestina<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDSrhBUv-rxXHaoOkFksc8FCmTPs2cZr1ubTrCVWAQN6iQ-b9av63M_-wtvMz4oSc3iUcJ6wy94vuD0hBv9ybe5IcgBPqU5XGG3NAtZg_vJH0itS8DtnZH9mDg7Ut_Rdr_UxRQ8nFoGyTb/s1600/UII-Yogyakarta.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDSrhBUv-rxXHaoOkFksc8FCmTPs2cZr1ubTrCVWAQN6iQ-b9av63M_-wtvMz4oSc3iUcJ6wy94vuD0hBv9ybe5IcgBPqU5XGG3NAtZg_vJH0itS8DtnZH9mDg7Ut_Rdr_UxRQ8nFoGyTb/s1600/UII-Yogyakarta.jpg" height="198" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta menaruh perhatian serius terhadap persoalan kemanusiaan dan pendidikan yang terjadi di bumi Palestina.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"Untuk itu, Universitas Islam Indonesia (UII) akan menyelenggarakan kegiatan bertajuk 'Tour Promo Raef and Talkshow: School for Gaza' di Auditorium Kahar Muzakkir Kampus Terpadu UII Yogyakarta, 3 November 2014," kata Rektor UII Harsoyo di Yogyakarta, Jumat (31/10).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut dia, "talkshow" akan mengangkat tema Urgensi Peran Pendidikan di Palestina dalam Membangun Perdamaian, dengan menghadirkan narasumber di antaranya Guru Besar Fakultas Hukum UII Mahfud MD, General Manager Dompet Dhuafa Prima Hadi Putra, dan penyanyi dari Amerika Serikat (AS) Raef.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"Raef juga akan menampilkan sejumlah lagu untuk peluncuran album pertamanya, sekaligus memberikan ajakan kepada generasi muda Indonesia untuk meningkatkan kepedulian kepada sesama generasi muda di Gaza," katanya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ia mengatakan kehadiran Raef di UII juga merupakan salah satu rangkaian dari kegiatan "tour promo Raef" di Indonesia. Sebanyak 15 persen dari keuntungan penjualan albumnya akan didonasikan dalam program "School for Gaza".</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Program itu merupakan bentuk kerja sama antara UII, Dompet Dhuafa, First Travel, Warner Music Indonesia, Majalah Manasik, Awakening Records, dan DNA Production.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"Program 'School for Gaza' akan dilaksanakan mulai Oktober hingga Desember 2014. Setelah itu dana yang terkumpul akan segera digunakan untuk renovasi minimal lima sekolah di Palestina," katanya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Selain program "School for Gaza", kata dia, kepedulian UII terkait persoalan kemanusiaan di Palestina sejatinya telah beberapa kali dilakukan di antaranya pelaksanaan diskusi dengan menghadirkan Maher Zain pada November 2013 dan seminar bertema "Tinjauan Kritis Konflik Palestina dan Tragedi Gaza" pada Agustus 2014. (ROL)</div>
Magister Pendidikanhttp://www.blogger.com/profile/05514520903167411257noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6857659482061153526.post-48695364560883583022014-10-29T17:10:00.000+07:002014-10-29T17:10:04.132+07:00Inilah Kunci Rahasia Muhammad Yasra Sang Juara Matematika Dunia, Shalat Malam<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQheqwqLhiXdCjMiK7e5pNTBL2Hb77SKYM3vIkshAF2R4T6_SobjjX0n9n2_XpBZB6e9rop0j-bkqZ3Q88ZYSCKh3ME5MJypri9p9xMoz8sSpEsaXPbc-aFiqqIacJidsF1_AnNthTiP5B/s1600/muhammad-yasra.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQheqwqLhiXdCjMiK7e5pNTBL2Hb77SKYM3vIkshAF2R4T6_SobjjX0n9n2_XpBZB6e9rop0j-bkqZ3Q88ZYSCKh3ME5MJypri9p9xMoz8sSpEsaXPbc-aFiqqIacJidsF1_AnNthTiP5B/s1600/muhammad-yasra.jpg" height="209" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Satu lagi putra bangsa kembali menorehkan prestasi membanggakan di kancah internasional. Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Mohammad Yasya Bahrul Ulum berhasil membawa pulang medali emas dalam International Mathematics Competition (IMC) for University Student 2014.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Yasya mampu menyisihkan 324 peserta dari 44 negara di ajang bergengsi tersebut. Dalam kompetisi ini, para peserta diminta memecahkan masalah dalam bentuk esai. Bidang yang dikompetisikan adalah aljabar, analisis, geometri dan kombinatorik.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Peserta diberikan lima soal yang disajikan dalam bahasa Inggris setiap harinya. Waktu untuk mengerjakannya adalah selama dua hari. ''Setiap harinya diberikan alokasi waktu satu jam,'' kata Yasya dikutip Dream.co.id dari laman ITS.ac.id, Selasa 12 Agustus 2014.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Meski sempat merasa minder, Yasya terus mengerjakan soal dengan usaha terbaiknya. Ia mengaku, secara keseluruhan ada tiga soal yang belum bisa ia jawab dengan benar. ''Saya tidak bisa mengerjakan soal bagian kombinatorik, cukup susah,'' akunya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Meski begitu mahasiswa Jurusan Teknik Elektro ini berhasil memperoleh selisih nilai 30 poin dari grand first prize dan menempatkannya dalam posisi emas.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Shalat Malam, Rahasia Sang Juara Matematika Dunia</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan perolehan itu, ia berhasil unggul dari pesaing lain yang berasal dari perguruan tinggi ternama di dunia, seperti Universitat Bonn di Jerman, Yale University di Amerika Serikat, University of Gottingen di Jerman, Moscow Institute of Physics and Technology di Rusia, University College London, Universidad Nacional Autonoma de Mexico, University of Illinois at Urbana Campaign serta Nanyang Technological University Singapura.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dari keseluruhan lawan, Israel menurut Yasya tetap menjadi lawan terberatnya. ''Peraih first grand prize berasal dari Israel,'' ujarnya. Seperti dikutip dari laman resmi IMC, Israel menempatkan lima mahasiswanya di posisi emas, sehingga berhasil meraih juara umum. Sedangkan Yasha menjadi satu-satunya peraih emas dari enam delegasi lain yang dikirim Indonesia dalam kompetisi ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Atas prestasi tersebut, Yasya dianugerahi beasiswa Olimpiade Sains Internasional (OSI) dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia hingga studi doktoral di seluruh perguruan tinggi di dunia.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Saat ditanya rencana studi magisternya, Yasya mengaku menginginkan kuliah di Jurusan Matematika ITB. ''Saya ingin mempersiapkan dulu kemampuan Matematika saya di ITB, baru ke luar negeri,'' ujarnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Prestasi ini memang bukan kiprah pertama bagi Yasya dalam olimpiade Matematika. Ia memiliki catatan prestasi gemilang dalam kompetisi yang membutuhkan ketelitian tinggi ini. Sejak SMP, putra pasangan Imam Chumaedi dan Shofiyah ini telah beberapa kali menjuarai OSN.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ternyata kesuksesan Yasya di ajang olimpiade Matematika tidak hanya karena ketekunannya dalam belajar dan berlatih soal. Ia selalu menyempatkan diri untuk shalat malam setiap harinya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Menurutnya, rutinitas tersebut ia lakukan untuk membangun mental positifnya. ''Kita bisa intropeksi diri dan memperkuat semangat serta motivasi,'' kata pemuda yang saat ini berumur 20 tahun itu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mahasiswa yang hobi bermain games dan olahraga futsal ini berpesan kepada mahasiswa dan para pelajar lainnya untuk tidak bermalas-malasan dalam belajar.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Menurutnya, pemuda adalah generasi masa depan yang menjadi penentu kemajuan Indonesia. ''Kalau bermalas-malasan, ya negeri kita akan bobrok,'' pesan dia. (Dream)</div>
Magister Pendidikanhttp://www.blogger.com/profile/05514520903167411257noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6857659482061153526.post-84385439024339299432014-10-28T10:26:00.000+07:002014-10-28T10:26:26.498+07:00Lima Guru Besar Mengisi Kursi Kementerian di Kabinet Kerja<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhmv8yjANJk5CYArAXyg3f5OKhDcz6dYsdeL8bf2Vd90JM0eRrNccr3JRqUupdlgSJvsLlhZEl0S8MMh14LYzzrJnvlizEcKy4bJBEBG_VA2o0GQqysVkcNnee5OHfGQ5C8SWjRtMqrVhlT/s1600/lima-guru-besar-di-kabinet-kerja.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhmv8yjANJk5CYArAXyg3f5OKhDcz6dYsdeL8bf2Vd90JM0eRrNccr3JRqUupdlgSJvsLlhZEl0S8MMh14LYzzrJnvlizEcKy4bJBEBG_VA2o0GQqysVkcNnee5OHfGQ5C8SWjRtMqrVhlT/s1600/lima-guru-besar-di-kabinet-kerja.jpg" height="189" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Lima Guru Besar mengisi kursi kementerian pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Mereka adalah Pratikno sebagai Menteri Sekretaris Negara, Bambang Brodjonegoro sebagai Menteri Keuangan, Nila Djuwita Anfasa Moeloek sebagai Menteri Kesehatan, Muhammad Nasir sebagai Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, serta Yohana Susana Yembise sebagai Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sosiolog sekaligus Guru Besar FISIP Universitas Indonesia, Paulus Wirutomo, mengatakan pertimbangan Presiden untuk memilih Guru Besar menjadi menteri adalah suatu yang wajar.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"Kalau jumlah Guru Besarnya berkisar antara tiga sampai lima orang, saya kira itu wajar. Saya juga melihat riwayat akademis Guru Besar tersebut sudah sesuai dengan kementerian yang dijabatnya," kata Paulus saat dihubungi Antara di Jakarta, Senin.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pakar sosiolog itu mengatakan beberapa Guru Besar yang dijadikan menteri tepat sasaran, salah satunya Pratikno. Ia menilai penunjukan Pratikno sebagai Menteri Sekretaris Negara sesuai dengan latar belakang pendidikannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Berbagai sumber menyebutkan, Pratikno yang lahir di Bojonegoro pada 13 Februari 1962 ini menyelesaikan studi sarjananya di Ilmu Pemerintahan FISIP Universitas Gadjah Mada (1985), program master di Development Administration Universitas Birmingham, Inggris (1990), dan program doktor di Ilmu Politik UGM (2008).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pria yang baru saja terpilih sebagai Rektor (UGM) Yogyakarta pada Maret 2012 itu juga meraih gelar Profesor bidang Ilmu Politik dari UGM pada Desember 2008 serta gelar doktor di Flinders University of South Australia jurusan Asian Studies (1997).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Selain Pratikno, Guru Besar yang juga menjabat sebagai rektor ialah Muhammad Nasir. Nasir pun baru saja terpilih sebagai Rektor Universitas Diponegoro, Semarang, namun dirinya belum sempat menjalani pelantikan yang rencananya digelar pada 18 Desember 2014.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pria kelahiran 27 Juni 1960 (54 tahun), Ngawi, Jawa Timur ini juga menyandang gelar profesor di bidang "Behavioral Accounting dan Management Accounting." Nasir menyelesaikan S1-nya di Undip, kemudian S2-nya di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta dan meraih gelar PhD-nya di University Sains Malaysia tahun 2004. Selain Pratikno dan Muhammad Nasir, gelar Guru Besar juga disandang oleh Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bambang sebelumnya menjadi Wakil Menteri Keuangan pada Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II era pemerintahan Presiden SBY. Di Kabinet Kerja ini, Bambang dipercaya untuk mengisi posisi puncak Kementerian Keuangan menggantikan Muhammad Chatib Basri. Putra bungsu (alm) Soemantri Brodjonegoro ini dikukuhkan sebagai Guru Besar Fakultas Ekonomi UI dan tercatat sebagai satu-satunya dekan di institusi tersebut yang usianya masih di bawah 40 tahun saat diangkat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bambang mengenyam pendidikan sarjana di Ekonomi Pembangunan dan Ekonomi Regional Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (1990), tingkat master di Universitas Illinois, Amerika Serikat, sekaligus melanjutkan program doktoral di universitas yang sama hingga 1995. Selain Menteri Keuangan, jabatan Menteri Kesehatan pada Kabinet Kerja 2014-2019 juga diisi oleh Guru Besar Fakultas Kedokteran UI, yakni Nila Djuwita Anfasa Moeloek.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dokter yang ahli dibidang oftalmologi atau ilmu penyakit mata ini mengawali pendidikannya di FKUI Jakarta kemudian melanjutkan studi di bidang ophtalmology dan berhasil meraih gelar spesialis mata (SpM) enam tahun berikutnya. Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Mata (Perdami) tersebut juga pernah belajar subspesialisasi di International Fellowship di Orbita Centre, University of Amsterdam, Belanda dan di Kobe University, Jepang. Nila Moeloek bukanlah satu-satunya wanita bergelar Guru Besar yang menjabat menteri.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Selain dia, Yohana Susana Yembise ialah wanita bergelar Guru Besar asal Papua yang ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo menjadi Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Yohana adalah wanita Papua pertama yang diberi gelar Guru Besar oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan sebagai profesor doktor bidang silabus desain dan "material development". Wanita kelahiran Manokwari, 1 Oktober 1958 ini dikukuhkan menjadi profesor doktor oleh Rektor Universitas Cenderawasih (Uncen) Jayapura, Papua. Yohana menempuh pendidikan sarjana pada program studi bahasa Inggris Universitas Cenderawasih. Semasa kuliah, dia bekerja sebagai asisten dosen di program studi yang digelutinya selama tiga tahun yakni sejak 1983-1986 kemudian enjadi dosen sejak 1987 sampai sekarang. (ROL)</div>
Magister Pendidikanhttp://www.blogger.com/profile/05514520903167411257noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6857659482061153526.post-85886756387630731532013-12-14T11:14:00.003+07:002013-12-14T11:44:24.440+07:00Ospek dan Rantai Kekerasan di Dunia Pendidikan Kita<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjTajLE-f6mFUY4GpEWDVKxFCaPhHuww-_0Hbm37Be7E1u2gOeEy7X6fNUUNBNyT4UMiwzftCEZ-SExDdJynfiorKkjtn8spY6gC_cx5eZ8vRx1r8-4fCEYXKqK9c0dZno1ME5Jm0VcMlOY/s1600/ospekmaut-itn.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="354" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjTajLE-f6mFUY4GpEWDVKxFCaPhHuww-_0Hbm37Be7E1u2gOeEy7X6fNUUNBNyT4UMiwzftCEZ-SExDdJynfiorKkjtn8spY6gC_cx5eZ8vRx1r8-4fCEYXKqK9c0dZno1ME5Jm0VcMlOY/s640/ospekmaut-itn.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Mahasiswa baru ITN tewas saat Ospek (12/10/2013). </td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
Entah sudah berapa banyak mahasiswa meregang nyawa dari kegiatan tahunan yang dinamakan 'ospek'. Beberapa kampus memang sudah mengubahnya dengan sebutan lain untuk menghilangkan kesan negatif kegiatan tersebut, tapi isinya tetap sama: perpeloncoan dengan bumbu kekerasan!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada 12 Oktober lalu, Fikri Dolasmantya Surya (20), mahasiswa baru jurusan Planologi Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang, meninggal secara tidak wajar di sela-sela ospek perguruan tinggi swasta tersebut. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ospek yang diikuti 114 mahasiswa baru itu dikemas dalam Kemah Bakti Desa di Pantai Goa Cina, Dusun Rowotratih, Desa Sitiarjo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten, Malang. Fikri jatuh saat jalan menuju hutan mangrove, sebelum akhirnya dinyatakan tewas.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Karena ada dugaan kekerasan hingga pelecehan seksual dalam kegiatan itu, polisi pun turun tangan. Dan meledaklah kasus ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) barangkali menjadi kampus yang dikenang publik karena kegiatan pembinaan mahasiswanya (praja) yang sarat kekerasan. Pada 2003, kekerasan di kampus calon pamong praja ini sempat bocor ke publik lewat rekaman video. Isinya jelas mengerikan, bak film kungfu dengan lawan yang tak seimbang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebuah laporan menyebutkan, sejak 1993-2011 sebanyak 21 praja IPDN tewas, termasuk Cilff Muntu. Pada April 2007, Praja Madya itu tewas akibat kekerasan seniornya. Kematian Cliff kala itu mengundang perhatian publik karena kampus mencoba menutupi dengan menyuntikkan formalin ke tubuh pria asal Manado itu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jumlah kematian praja IPDN itu juga linear dengan jumlah praja yang dipecat karena berbuat kekerasan. Dalam kurun empat tahun terakhir saja atau dari 2009, Kemendagri sudah memecat sebanyak 45 praja karena kasus kekerasan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Berikut Foto-foto yang beredar di internet tentang kekerasan yang dilakukan kepada mahasiswa baru ITN beberapa waktu yang lalu.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgT4fbpTC2yJ2MdUAqTlE7eDdjHbaszdMaod4P3CtrCDz-yIQejaO_CzqC0Iy3E6cDz9vSotnep0zU3Ain7zq4TZkyBa8sMp5o79X8bJwhZnsWtaE8yKo85lywhHGmsPJBBTIpqHjrHmD94/s1600/ospekmaut-itn2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgT4fbpTC2yJ2MdUAqTlE7eDdjHbaszdMaod4P3CtrCDz-yIQejaO_CzqC0Iy3E6cDz9vSotnep0zU3Ain7zq4TZkyBa8sMp5o79X8bJwhZnsWtaE8yKo85lywhHGmsPJBBTIpqHjrHmD94/s640/ospekmaut-itn2.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Pelecehan seksual kepada mahasiswi peserta ospek, tidak bermoral</td></tr>
</tbody></table>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgk6nQjMo2VhJr87Mpphk-a2RRSGOs4qEXsZbpzFtAhue5slTbCqYSUSau0ngow_v1yRr6CaVxgKGe0CRcv_jl4BVmvaf7vgbyum955r2yaacVFBsppN0vy__yTn9IcgULzw_s0_cKX0eE9/s1600/ospekmaut-itn3.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="502" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgk6nQjMo2VhJr87Mpphk-a2RRSGOs4qEXsZbpzFtAhue5slTbCqYSUSau0ngow_v1yRr6CaVxgKGe0CRcv_jl4BVmvaf7vgbyum955r2yaacVFBsppN0vy__yTn9IcgULzw_s0_cKX0eE9/s640/ospekmaut-itn3.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Mahasiswa baru mendapatkan kekerasan bertubi-tubi</td></tr>
</tbody></table>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhAVEVdYX5W7Xux6tnTZkEvSnmqvNQnHn1JzLk6r9d79dxWPkDjSFBH1cyQEH0GaUqvON9VLz2TvHJ6NgSlxMqwtPDYD10aa4IVjSs32tqiayTQaON8FL6NJzpcQO6A_pcUz90nXc6-9cda/s1600/ospekmaut-itn.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="350" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhAVEVdYX5W7Xux6tnTZkEvSnmqvNQnHn1JzLk6r9d79dxWPkDjSFBH1cyQEH0GaUqvON9VLz2TvHJ6NgSlxMqwtPDYD10aa4IVjSs32tqiayTQaON8FL6NJzpcQO6A_pcUz90nXc6-9cda/s640/ospekmaut-itn.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Fikri Dolasmantya Surya akhirnya tewas di tangan Panitia Ospek</td></tr>
</tbody></table>
Begitulah rantai kekerasan di dunia pendidikan kita. Nilai-nilai kemanusiaan yang seharusnya menjadi ruh pendidikan seakan semakin menjauh, dan kini menyisakan darah, lebam dan tubuh anak muda yang tak lagi bernyawa. [merdeka]</div>
Magister Pendidikanhttp://www.blogger.com/profile/05514520903167411257noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6857659482061153526.post-73923689206176224382013-12-12T05:23:00.003+07:002013-12-12T05:27:17.951+07:00Kementerian Agama Gelar Apresiasi Pendidikan Islam 2013<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7HEkIWeeDbzCGYocTe0RYA9ks0gPkRNg1mq21K60IcXeYeZyVEIC8YbUcglPbc6HtAelEMgj3HFywGjFW6pmc8Mqh4qg8fng-ZV8t6_AkSoOhQl3JLRcMIixzgWKKWN6odmG07QJkRbIB/s1600/apresiasi_pendidikan_islam.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7HEkIWeeDbzCGYocTe0RYA9ks0gPkRNg1mq21K60IcXeYeZyVEIC8YbUcglPbc6HtAelEMgj3HFywGjFW6pmc8Mqh4qg8fng-ZV8t6_AkSoOhQl3JLRcMIixzgWKKWN6odmG07QJkRbIB/s1600/apresiasi_pendidikan_islam.jpg" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Apresiasi Pendidikan Islam. </td></tr>
</tbody></table>
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kemenag menggelar Apresiasi Pendidikan Islam (API) 2013. Gelar apresiasi itu sebagai bentuk penghargaan bagi kalangan individu, institusi, dan kelembagaan yang telah memberi kontribusi bagi kemajuan pendidikan Islam.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"Penyelenggaran even API 2013 ini merupakan salah satu upaya menjalin hubungan produktif Kemenag dengan memberi apresiasi kepada mereka yang telah berkontribusi memajukan pendidikan Islam di Tanah Air," kata Sekretaris Dirjen Pendidikan Islam Kemenag,Kamaruddin Amin didampingi pentolan grup band D Massiv Rian Ekkipradipta di kantor Kemenag Jakarta, Rabu (11/12).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut Kamarudin, sebanyak 90 persen pendidikan Islam di tanah air dikelola oleh swasta atau masyarakat sedangkan 10 persennya di kelola oleh Kemenag.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut dia, dengan jumlah sekolah TK atau Raudatul Atfal sebanyak 20 ribu dengan satu juta anak,lalu 8 juta siswa Madrasah tingkat Ibtidaiyah,Tsanawiyah dan Aliyah, ditambah 469 Perguruan Tinggi Islam dengan 700 ribu mahasiswa serta tiga juta santri dari pondok pesantren maka secara kuantitatif telah memberi kontribusi bagi pendidikan bangsa.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"Karena sebagian besar 90 persen swasta dan 10 persen negeri kami patut apresiasi masyarakat sebagai komunitas yang brpartipasi mulai dari tingkat TK hingga perguruan tinggi,"ungkapnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada puncak acara API 2013 yang akan diselenggarakan Jumat tanggal 13 Desember 2013 yang akan dibuka Menteri Agama, penghargaan API keenam tahun ini diberikan antara lain kepada pihak pemerintah daerah yang peduli pada pendidikan islam, dosen berprestasi, institusi atau lembaga pendidikan, dan lain lain.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam acara tersebut Grup Band D'Massiv dengan vokalis Rian Ekkipradipta turut memeriahkan dengan lagu lagu bernuansa religius. Rian mengaku D'Massiv bangga dapat dilibatkan pada API 2013.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"Kami sangat mendukung acara ini semoga akan lahir mereka yang berbudi luhur dan mencerdaskan bangsa ini," kata Rian. [pikran-rakyat]</div>
Magister Pendidikanhttp://www.blogger.com/profile/05514520903167411257noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6857659482061153526.post-54386393428708874732013-11-29T21:16:00.000+07:002013-11-29T21:16:09.695+07:00Guru Jangan Malu Belajar dari Murid<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJ01tEiiJS1FGNgUTq4jT5cvvxuSga1G7O5D_r2joH4pLcff0jRpXq4bv9xhWorWbfySB7MOAxPjLSPLTAYz8S7cB6Fe0lXCG_Z5W3VA0CpamYzXeE4UlR_nxVd3Y7OFm55V6wSUZ4iMEP/s1600/guru-mengajar.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="378" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJ01tEiiJS1FGNgUTq4jT5cvvxuSga1G7O5D_r2joH4pLcff0jRpXq4bv9xhWorWbfySB7MOAxPjLSPLTAYz8S7cB6Fe0lXCG_Z5W3VA0CpamYzXeE4UlR_nxVd3Y7OFm55V6wSUZ4iMEP/s640/guru-mengajar.jpg" width="640" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Mencetak sosok guru teladan bukan perkara yang mudah. Banyak faktor yang harus diperhatikan. Faktor tersebut diantaranya adalah sistem yang diterapkan pemerintah maupun dari personal si guru. Motivator pendidikan, Asep Sapa'at, menjelaskan bahwa menciptakan seorang baik yang baik harus adanya sebuah kebijakan visioner dari pemerintah. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"Cara satu-satunya untuk membuat guru lebih beradab dan berdaya adalah kebijakan visioner. Dari hulu ke hilir dibenahi dan tidak boleh parsial," paparnya ketika berbincang dengan ROL, belum lama ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Asep menjelaskan juga harus adanya perekrutan dan pengelolaan yang benar serta tertata. "Rekrutlah pemuda terbaik dengan sistem pengelolaan yang terukur dan sistematis." terang Asep yang juga Direktur Sekolah Guru Indonesia (SGI) ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"Juga harus ada pemberian reward dan punishmen yang dilengkapai dengan data yang akurat, pengambilan kebijakan jangan like or dislike. Dengan ini bisa buat potret guru jadi lebih baik," tambahnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Selain itu, guna menciptakan guru yang baik juga harus dilihat dari sikap personalnya. Asep mejelaskan ada beberapa Intangible Value (nilai tak berwujud) yang harus dipenuhi. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Yang pertama, kata dia, adalah niat. " Tujuan harus lurus, luruskan niat. Kalau niatnya cari penghidupan cuma akan dapat angin-angin surga, tapi yg niatnya menjadi guru untuk berbagi manfaaat kehidupan, kebahagian yang sebenarnya akan didapat akan didapat," jelasnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Lanjutnya, harus memiliki passion, khususnya didalam belajar mengajar. Ia menjelaskan bahwa seorang guru itu harus terus belajar, bahkan dari seorang murid sekalipun. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dan yang terakhir menurut Asep adalah mampu berdiskusi pada diri sendiri. Segi keimanan juga harus bagus, dengan mampu berdiskusi dengan diri sendiri terlebih lagi mengenai dari mana seseorang berasal dan kemana nantinya seseorang akan kembali akan mampu memepertebal baik. Semakin iman seseorang akan membuat seseorang menjadi baik. [ROL]</div>
Magister Pendidikanhttp://www.blogger.com/profile/05514520903167411257noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6857659482061153526.post-35283328036987320522013-11-27T08:18:00.000+07:002013-11-27T08:18:02.399+07:00Mendikbud: Pendidikan Harus Maksimalkan Penggunaan TIK<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjOdGQEjIrr4xU8F3RUFmVhGmjCIZXnnqIMuhqTBgD4Zm4KMG_M8QkR72YGLsywtiqoRaCV1HYbFY0EqtJGpRqJFKw3bXPnI3PB0JVu42Ais4-ZSSKQzfWcNxGsqSeEQPh2Ia5kkL9msFn5/s1600/tik-sekolah.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="258" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjOdGQEjIrr4xU8F3RUFmVhGmjCIZXnnqIMuhqTBgD4Zm4KMG_M8QkR72YGLsywtiqoRaCV1HYbFY0EqtJGpRqJFKw3bXPnI3PB0JVu42Ais4-ZSSKQzfWcNxGsqSeEQPh2Ia5kkL9msFn5/s400/tik-sekolah.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) terus berupaya untuk merealisasikan pendidikan berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk mewujudkan hal tersebut, langkah pertama yang harus dilakukan adalah dengan membudayakan pemanfaatan TIK dalam proses belajar mengajar.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad Nuh saat peluncuran tryout online nasional, di SMAN 4, Denpasar, Bali. "Tiga hal utama yang harus disiapkan adalah pembudayaan pemanfaatan TIK, kemudian penyediaan dan penyempurnaan sarana prasaran, dan ketiga adalah kontennya," ujar Nuh.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Menurutnya, di era saat ini memang sudah sangat wajar jika pembelajaran berbasis teknologi. Dengan menggunakan teknologi, diharapkan akan tercipta kenyamanan dalam proses pembelajaran. Akan tetapi, tidak dapat dipungkiri bahwa masalah sarana prasarana serta infrastruktur pendukung akan teknologi tersebut masih terkendala, khususnya di daerah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"Oleh karena itu perlu diciptakan IT minded. Setelah itu akan nyaman untuk apapun juga," imbuh mantan Menkominfo itu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dikatakan, saat ini pihaknya juga tengah merintis ujian berbasis teknologi. Salah satu hal yang telah dilakukan adalah dengan melakukan uji kompetensi guru melalui sistem online. "Kita sedang rintis ujian berbasis elektronik," terangnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Namun, dirinya belum bisa menjanjikan apakah bisa ujian nasional (UN) juga dilakukan melalui sistem online atau berbasis elektronik. Pasalnya, belum semua daerah dan sekolah terjangkau fasilitas internet.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"Kalau kita terapkan UN berbasis IT pasti akan timbul pro dan kontra. Sekarang saja UN masih ada yang pro kontra, belum lagi soal sarana prasarananya," ungkap Mendikbud.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Lebih lanjut dirinya menjelaskan bahwa pihaknya telah mengambil keputusan untuk tetap melaksanakan UN. Pihaknya, sambung dia, memiliki keyakinan dan analisis akademik untuk tetap menjalankan ujian tersebut. "Analisisnya, jauh lebih bagus kita melakukan UN dibanding tidak menggunakan UN," tegasnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sementara itu, anggota Komisi X DPR RI, Zulfadli mengatakan, pihaknya masih akan mengundang kementerian untuk meminta evaluasi pelaksanaan UN tahun 2013. "Sampai sekarang belum ada evaluasi kepada komisi. Kami ingin melakukan evaluasi menyeluruh agar kejadian serupa seperti UN tahun ini terjadi lagi," ungkapnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk itu dirinya mengatakan perlu adanya persiapan yang lebih matang. "Utamanya untuk masalah-masalah teknis," imbuhnya. [suaramerdeka/SMNetwork]</div>
Magister Pendidikanhttp://www.blogger.com/profile/05514520903167411257noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6857659482061153526.post-88681378272101634862013-11-16T08:08:00.002+07:002013-11-16T08:08:49.486+07:00Mengkritisi Sekolah Favorit<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0mMjuKirXCsRE-V7aB98EoguUCbMj7THIPdcdEYdqFcPtuTI7vMuEwKDaEzduJ7JI2F28lBGtvTvoHMPeMBRCLdCpsodw-Ury7nme_QdPtlOih9or_eKzlB0Yqucb4aHw53xqnkzYUONU/s1600/sekolah+favorit.gif" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0mMjuKirXCsRE-V7aB98EoguUCbMj7THIPdcdEYdqFcPtuTI7vMuEwKDaEzduJ7JI2F28lBGtvTvoHMPeMBRCLdCpsodw-Ury7nme_QdPtlOih9or_eKzlB0Yqucb4aHw53xqnkzYUONU/s1600/sekolah+favorit.gif" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<b><span style="font-size: large;">Oleh : Asep Sapa'at</span></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>(Praktisi Pendidikan, Direktur Sekolah Guru Indonesia)</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kata ‘favorit’ meninggalkan kesan berbeda jika disematkan mengiringi kata sekolah. Ya, sekolah favorit, bahan diskusi yang menarik untuk diperbincangkan. Kata ‘sekolah favorit’ mencitrakan sesuatu yang hebat, elegan, mewah, dan sempurna. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kesuksesan dan prestasi gemilang menjadi jaminan mutu dan seolah melekat dalam status favorit yang disandang suatu sekolah. Namun di balik itu semua, saya tertarik menelisik apa makna dibalik kata sekolah favorit. Sekolah seperti apa yang layak difavoritkan masyarakat? </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kadang kita selalu terjebak dalam menilai reputasi sekolah. Semua itu terjadi karena ukuran keberhasilan hanya bersifat populer di mata masyarakat, misalnya persentase kelulusan murid dalam Ujian Nasional, peringkat akreditasi sekolah, jumlah calon murid baru yang mendaftar, keberhasilan para murid dalam olimpiade matematika dan sains, jumlah piala yang dipajang di sekolah, dan fasilitas yang super fantastis.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sedangkan pencapaian hasil berbobot edukasi masih jarang dievaluasi, seperti berapa banyak murid yang awalnya malas belajar berubah jadi rajin belajar, berapa banyak murid yang mengalami perubahan perilaku menjadi lebih baik, berapa banyak murid yang mampu berpikir kritis dan kreatif, serta berapa banyak murid yang memiliki kecakapan memecahkan masalah yang bermanfaat dalam kehidupan keseharian mereka. Tragisnya, kata ‘favorit’ masih cukup ampuh mengecoh sebagian besar masyarakat yang hendak mengirimkan anak-anaknya untuk belajar di sekolah. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Saya mesti berterima kasih kepada Reeves (2006). Siapakah dia? Reeves memiliki sebuah konsep pemetaan kondisi dan posisi sekolah dengan melakukan analisis terhadap 2 hal utama, yaitu analisis terhadap strategi dan tindakan penentu hasil yang sengaja dilakukan sekolah dan tingkat pencapaian hasil yang diraih sekolah. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Strategi dan hasil pencapaian menjadi fokus utama sekolah dalam membangun reputasinya. Maka segera tanggalkan status ‘favorit’ jika suatu sekolah merasa punya prestasi tapi ternyata tidak melalui proses eksekusi strategi manajemen yang terencana baik.</div>
<div style="text-align: justify;">
Ada sekolah yang tampak baik dan punya pencapaian keberhasilan. Tapi jika ditelaah lebih jauh, sekolah seperti ini masih mengabaikan pentingnya kesadaran dan pemahaman atas strategi dan rencana tindakan penentu hasil yang efektif. Sekolah banyak diuntungkan karena memeroleh input siswa yang sangat berkualitas dengan orangtua berstatus sosial ekonomi menengah-atas. Tanpa strategi atau tindakan tertentu yang dirancang secara ‘sengaja’, sekolah sudah tampak berhasil dengan raihan prestasi yang ditorehkan murid dalam berbagai bidang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebagai contoh, sekolah bisa berbangga karena cukup banyak muridnya yang berbahasa Inggris. Inti persoalannya, apakah murid mahir berbahasa Inggris karena hasil proses pembelajaran bahasa yang dirancang sekolah atau faktor les di luar sekolah? Sekolah boleh tercatat sebagai sekolah dengan tingkat kelulusan 100% pada Ujian Nasional. Lantas, apakah capaian itu merupakan hasil proses pembelajaran yang berkualitas? Ataukah karena sebagian besar para muridnya dipersiapkan lembaga bimbingan belajar di luar sekolah? </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Inilah ‘sekolah beruntung’. Walau tanpa strategi dan tindakan efektif yang terencana, sekolah masih cukup sering memeroleh prestasi. Bolehlah sewaktu-waktu kita berharap keberuntungan. Tapi, sampai kapan kita terus mengandalkan keberuntungan? Jika tak mau ingkar proses, maka sekolah harus mulai menata strategi manajemen untuk meraih pencapaian keberhasilan sekolah. Karena jika pun berhasil, kemungkinan sekolah mengulang keberhasilan semakin kecil jika masih selalu berharap keberuntungan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Lebih tragis dibanding ‘sekolah beruntung’, ‘sekolah kalah’ mengalami tingkat pencapaian keberhasilan yang rendah. Kegagalan meraih prestasi turut disumbangkan oleh faktor rendahnya pemahaman sekolah atas pentingnya strategi dan tindakan penentu hasil. Kegagalan demi kegagalan sering dialami sekolah. Sikap menyalahkan aspek eksternal sekolah tampak lebih akrab dijumpai di sekolah ini. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mereka lebih fokus mengeluhkan masalah---Misal, kualitas murid-murid barunya yang semakin rendah, jumlah murid semakin berkurang, sulitnya merekrut guru berkualitas, sarana dan prasarana sekolah serba terbatas, banyak muridnya yang bermasalah dalam perilaku-- daripada mulai menata manajemen sekolah yang tanggap mengatasi persoalan yang tengah terjadi. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sekolah seperti ini belum memiliki pemahaman dan keterampilan menyusun strategi yang relevan dengan kondisi kekinian dan tuntutan zaman yang terus berubah dengan cepat. Lemahnya komitmen dan konsistensi dalam memperbaiki sistem jadi masalah utama ‘sekolah kalah’. Karena itu pula mereka layak digelari sekolah ‘madesur’, masa depan suram. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Beda lagi dengan situasi yang terjadi di sekolah berstatus ‘belajar’. Mereka lebih memilih sikap untuk keluar dari keterbatasan yang menimpa sekolah. Sebanyak apapun persoalan yang menimpa sekolah, sebanyak itulah tantangan yang bisa dikelola untuk melahirkan perubahan menuju sekolah yang lebih baik. Sikap mental pemenang yang luar biasa. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Karena jika pun sekolah lebih memercayai hal-hal negatif yang menimpa, bukankah kita hanya menambah beban dalam kehidupan sekolah? Maka, mulailah melangkah untuk membuat perubahan di sekolah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sekolah di kuadran ‘belajar’ mempunyai pemahaman tentang pentingnya strategi yang tepat dan rencana tindakan yang disusun berdasarkan data dan fakta, bukan sekedar intuisi tak berdasar. Semua elemen sekolah—Pengurus yayasan, kepala sekolah, guru, orangtua murid—benar – benar sadar untuk melakukan proses perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi, dan perbaikan yang berkelanjutan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Karena hanya dengan cara itu, cita-cita perubahan yang diidamkan sekolah bisa terwujud. Walau tingkat pencapaian keberhasilan belum optimal, namun tingkat pemahaman sekolah atas pentingnya strategi dan tindakan penentu hasil sangat tinggi. Konsekuensinya, kemungkinan sekolah mengulang keberhasilan sangat besar.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mungkinkah sekolah sederhana berlokasi di pelosok desa berpeluang menjadi sekolah nasional terbaik? Sangat mungkin. Syaratnya, konsisten menerapkan standar manajemen mutu yang memastikan pencapaian keberhasilan sekolah bisa diukur dan dievaluasi setiap waktu. Tak ada pihak yang meragukan prestasi dan reputasi sekolah karena semua sudah direncanakan dengan sangat baik. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Apa yang terjadi di kemudian hari? Sekolah di kuadran ‘memimpin’ mengalami tingkat pencapaian hasil yang tinggi serta memiliki pemahaman yang tinggi pula terhadap pentingnya strategi dan tindakan penentu hasil yang efektif. Sama persis dengan sekolah di kuadran ‘belajar’, kemungkinan sekolah mengulang keberhasilan semakin besar.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sekolah favorit perlu merenungi kembali sebuah pemikiran hebat bahwa kesuksesan adalah kegagalan. Mengapa demikian? Karena kita menjadi lebih mudah lupa diri ketika berada dalam kondisi sangat sukses. Kesuksesan pada kenyataannya mengembangkan rasa puas diri. Yang paling berbahaya dapat menimbulkan sikap arogansi. Ketika kita benar-benar sukses, sering kali kita jatuh cinta pada diri sendiri. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hal yang sama berlaku pada institusi bernama sekolah. Sekolah berhenti berinovasi, bekerja keras, mengambil resiko, dan mulai bersandar pada kesuksesan yang sudah diraih. Sekolah bisa jadi lebih defensif dan menghabiskan banyak energi untuk melindungi kesuksesan mereka, alih-alih mempertahankan hal-hal baik yang mengantarkan sekolah menuju puncak kesuksesan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sekolah adalah institusi terhormat yang musti mengedukasi masyarakat. Bukan menipu dan mengaburkan makna ‘favorit’ yang cenderung mengedepankan pencitraan secara sepihak. Jangan gunakan istilah ‘favorit’ untuk sekadar mengeruk keuntungan dari orangtua murid yang awam tentang makna tersebut. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Berjuanglah menjadi sekolah di kuadran ‘belajar’ dan ‘memimpin’. Itulah cara terbaik membangun reputasi sebagai sekolah yang bisa melayani pendidikan formal bagi masyarakat. Ingatlah, kesuksesan adalah kegagalan. Agar tak merasa sudah di puncak kesuksesan, bertanyalah setiap saat, seberapa pantas sekolah kita digelari sukses dan terfavorit?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
---</div>
<div style="text-align: justify;">
Sumber: [ROL/berita/pendidikan]</div>
Magister Pendidikanhttp://www.blogger.com/profile/05514520903167411257noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6857659482061153526.post-21342190535652918252013-11-11T10:16:00.004+07:002013-11-11T10:16:54.996+07:00Kurikulum 2013: Momentum Memuliakan Bahasa Indonesia<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgemUwhfLcOjY1fSigGBXky5BAhNXawixkPPAQcAcB1jSpXK3o6IXtEqiGk7D0zyTQDb26sXlQWI36ocq-da3arsrSDoFlW5TFq3G29jiKQam6PBgNPT647pi6vZpCNqMxRu476U7mGyURb/s1600/bahasa-indonesia.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgemUwhfLcOjY1fSigGBXky5BAhNXawixkPPAQcAcB1jSpXK3o6IXtEqiGk7D0zyTQDb26sXlQWI36ocq-da3arsrSDoFlW5TFq3G29jiKQam6PBgNPT647pi6vZpCNqMxRu476U7mGyURb/s1600/bahasa-indonesia.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
Oleh: <b>Ibnu Hamad</b> (Kepala Pusat Informasi dan Humas Kemdikbud)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
BAHASA Indonesia terus mendapatkan tempat yang terhormat; merentang dari sebagai pengantar pergaulan (lingua franca) hingga sebagai penghela dan pembawa ilmu pengetahuan (carrier of knowledge).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tulisan singkat ini coba merekonstruksi ulang momentum-momentum yang menempatkan bahasa Indonesia dalam kedudukan yang mulia di tengah masyarakat Indonesia.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebagai lingua franca bahasa Melayu ketika itu sebelum menjadi bahasa Indonesia, sudah dipakai di Nusantara sejak 1500 sebelum Masehi. Digunakan untuk perdagangan dan hubungan politik. Dapatlah kita membayangkan bahwa pada masa itu para pedagang antar etnis di Nusantara memakai bahasa Indonesia (:bahasa Melayu) manakala melakukan aksi jual beli. Begitu pula utusan raja-raja di Nusantara berbicara dalam bahasa Indonesia (:bahasa Melayu) ketika melaksanakan hubungan diplomatik.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sesungguhnya sebagai lingua franca bahasa Indonesia masih digunakan dalam masa kini 2000 setelah Masehi di negara kawasan Asia Tenggara dan sekitarnya. Seperti dipaparkan dalam Wikipedia, bahasa Melayu dipakai di Indonesia sebagai bahasa Indonesia, Brunei sebagai bahasa resmi, Malaysia sebagai bahasa Malaysia, Singapura sebagai bahasa nasional dan Timor Leste sebagai bahasa kerja. Bahasa ini juga dipakai di Thailand selatan, Filipina selatan, Myanmar selatan, dan sebagian kecil Kamboja. Bahkan dituturkan pula di Afrika Selatan, Sri Lanka, Papua Nugini, Pulau Christmas, Kepulauan Cocos, dan Australia</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ketika kesadaran Nasionalisme tumbuh, lingua franca bahasa Melayu menemukan fungsinya yang lain: menjadi bahasa pergerakan. Penggunaan bahasa Indonesia tidak lagi hanya sebagai alat percakapan antar aktivis, melainkan pula sebagai identitas politik, bahkan alat perjuangan. Bagi bangsa Indonesia, bukan hanya perlu Tanah Air sebagai tempat tinggal, tetapi juga bahasa sebagai alat pemersatu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Maka kaum pergerakan melahirkan Sumpah Pemuda dengan memasukkan bahasa Indonesia sebagai salah satu unsurnya: Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertanah air satu, tanah air Indonesia; Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa satu, bangsa Indonesia; Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Itulah momentum pertama yang sangat menentukan perjalanan berikutnya bagi bahasa Indonesia dalam kehidupan kenegaraan Indonesia. Benar, Negara Indonesia! Sekalipun pada 28 Oktober 1928 itu bangsa Indonesia belum menyatakan kemerdekaannya, bahasa Indonesia sudah menjadi entitas psikografis Negara Indonesia setara dan sebangun dengan Tanah Air sebagai entitas geografis dan Bangsa untuk entitas demografisnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Semenjak itu, bahasa Indonesia semakin mantap menjadi bahasa politik kaum pergerakan. Terus berlanjut ke masa perjuangan kemerdekaan. Menarik, tokoh-tokoh terkemuka pejuang kemerdekaan Indonesia umumnya berpendidikan Barat (Belanda), namun mereka tetap menggunakan bahasa Indonesia dalam menyampaikan gagasan dan perjuangannya baik dalam tulisan maupun percakapan. Ya, bahasa Indonesia; bukan bahasa Belanda; tidak pula dalam bahasa ibu mereka; tapi bahasa Indonesia!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebab itulah kita menjadi paham, mengapa di dalam UUD 1945 pasal 36 dinyatakan bahwa Bahasa Negara adalah bahasa Indonesia. Rupa-rupanya tekad menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional itu sudah menjadi agenda para tokoh kemerdekaan kita hingga mereka memasukkannya kedalam dalam batang-tubuh UUD negara kita. Itulah momentum kedua yang menempatkan secara terhormat bahasa Indonesia dalam kehidupan kenegaraan Indonesia.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Di tengah kemajemukan bangsa kita, sudah sepatutnya berterima kasih pada kepada founding fathers kita yang telah menjadikan bahasa Indonesia dalam ketata-negaraan Indonesia. Hal itu telah menyelesaikan, memudahkan dan mencegah munculnya ragam masalah sosial yang diakibatkan oleh bahasa di tengah masyarakat kita.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Perlindungan Hukum</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Momentum ketiga terkait dengan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan yang diundangkan pada tanggal 9 Juli 2009. Pada pasal 1 ayat 2 dinyatakan bahwa bahasa Indonesia adalah bahasa resmi nasional yang digunakan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dalam Bagian III tentang Bahasa Negara, UU ini mengatur dengan rinci mengenai posisi dan fungsi, pemakaian dan pengembangan, perlindungan dan upaya menginternasionalisasi bahasa Indonesia.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kendati agak terlambat semenjak Kemerdekaan 1945 –UU tersebut diundangkan pada tanggal 9 Juli 2009-- pada akhirnya bahasa Indonesia mendapat penguatan di satu sisi dan pengaturan di sisi lain. Dengan adanya UU ini, bahasa Indonesia bukan hanya memperoleh pemuliaan secara politik dalam tata negara Indonesia, tetapi juga perlindungan hukum ketika dipraktikkan dalam kehidupan berbahasa bangsa Indonesia.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Betapa tidak, seperti lazimnya, dalam UU selalu ada hak dan kewajiban juga sanksi hukum. Tentu saja hal ini menguntungkan kita. Sebagai contoh, dalam pasal Pasal 37 ayat 1 dinyatakan bahasa Indonesia wajib digunakan dalam informasi tentang produk barang atau jasa produksi dalam negeri atau luar negeri yang beredar di Indonesia. Alhasil, konsumen Indonesia dapat memahami informasinya secara lebih baik sehingga bisa menghindarkan diri dari efek samping suatu produk.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebagai bagian dari pemuliaan bahasa Indonesia, sesuai dengan amanat UU Nomor 24 tahun 2009, institusi yang menangani bahasa Indonesia pun diperbesar. Semula, lembaga yang mengurus bahasa Indonesia hanyalah pejabat eselon II yang diketuai oleh seorang Kepala Pusat Bahasa. Namun, semenjak tahun 2010, melalui Permendikbud mengenai organisasi Kemdikbud, lembaga Pusat Bahasa ditingkatkan menjadi Badan Bahasa. Ketuanya pun adalah Kepala Badan Bahasa, dengan jabatan eselon I yang kewenangannya sama dengan para Dirjen di bawah Mendikbud.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bolehlah dikatakan, penguatan institusi Badan Bahasa ini merupakan momentum yang keempat dalam pemuliaan bahasa Indonesia. Dengan tugas dan fungsi yang lebih luas, kini Badan Bahasa bisa melaksanakan amanat UU Nomor 24 tersebut secara lebih leluasa karena anggarannya pun tentu lebih besar pula dibanding ketika masih Pusat Bahasa.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Bahasa Indonesia dalam Kurikulum 2013</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Akhinya, momentum paling anyar, yang kelima, dalam memuliakan bahasa Indonesia adalah dengan menjadikannya sebagai penghela ilmu pengetahuan (carrier of knowledge). Adalah Kurikulum 2013 yang mulai diterapkan pertengahan 15 Juli 2013, yang menjadi pemicu dan pemacunya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Seperti diketahui, Kurikulum 2013 untuk Sekolah Dasar (SD) tidak lagi berbasis mata pelajaran, melainkan berbasis tema baik tema alam, sosial, maupun tema budaya. Kendati disebutkan ada 6 (enam) mata pelajaran inti untuk SD kita (Agama, PPKN, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA dan IPS), namun dalam pembelajarannya dilakukan secara tematik-terpadu. Materi pelajaran tidak disajikan dalam buku-buku mata pelajaran tetapi dalam bentuk buku tema-tema pelajaran. Tentu semua tema pelajaran itu bukan saja ditulis dalam bahasa Indonesia melainkan pula bahasa Indonesia dijadikan sebagai penghela dan pembawa ilmu pengetahuan (carrier of knowledge): Bahasa Indonesia tidak semata diajarkan sebagai ilmu pengetahuan tetapi dipraktikkan sebagai penghela ilmu pengetahuan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hal ini dilakukan karena Kurikulum 2013 dirancang untuk menyongsong model pembelajaran Abad 21, yang di dalamnya terdapat pergeseran dari siswa diberi tahu menjadi siswa mencari tahu dari berbagai sumber belajar melampaui batas pendidik dan satuan pendidikan. Karenanya peran bahasa menjadi sangat sentral. Karenanya bahasa harus berada di depan semua mata pelajaran lain.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk Kelas VII SMP/MTs Bahasa Indonesia diperlakukan sebagai wahana pengetahuan. Didalamnya dijelaskan berbagai cara penyajian pengetahuan dengan berbagai macam jenis teks. Sedangkan untuk SMA/SMK/MA Kelas X Bahasa Indonesia ditempatkan sebagai wahana untuk mengekspresikan perasaan dan pemikiran. Untuk itu siswa diharapkan mampu memproduksi dan menggunakan teks sesuai dengan tujuan dan fungsi sosialnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam pembelajaran bahasa yang berbasiskan teks, bahasa Indonesia diajarkan bukan sekadar sebagai pengetahuan bahasa, melainkan sebagai teks yang berfungsi untuk menjadi sumber aktualisasi diri penggunanya pada konteks sosial-budaya akademis. Teks dimaknai sebagai satuan bahasa yang mengungkapkan makna secara kontekstual.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dikatakan dalam prawacana buku bahasa Indonesia dalam Kurikulum 2013 tersebut bahwa pembelajaran bahasa Indonesia berbasis teks dilaksanakan dengan menerapkan prinsip bahwa (1) bahasa hendaknya dipandang sebagai teks, bukan semata-mata kumpulan kata-kata atau kaidah-kaidah kebahasaan, (2) penggunaan bahasa merupakan proses pemilihan bentuk-bentuk kebahasaan untuk mengungkapkan makna, (3) bahasa bersifat fungsional, yaitu penggunaan bahasa yang tidak pernah dapat dilepaskan dari konteks karena dalam bentuk bahasa yang digunakan itu tercermin ide, sikap, nilai, dan ideologi penggunanya, dan (4) bahasa merupakan sarana pembentukan kemampuan berpikir manusia.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan adanya momentum-momentum tersebut, sejak sebagai <i>lingua franca</i> hingga <i>carrier of knowledge</i>, eksistensi kemuliaan bahasa Indonesia tentu terus dapat kita rasakan. Tentu kemuliannya itu akan semakin tinggi lagi jika momentum yang satu ini terjadi: bahasa Indonesia dinyatakan sebagai bahasa internasional. Bukan hal yang mustahil terjadi: kita tunggu saatnya tiba nanti.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
----</div>
<div style="text-align: justify;">
Sumber: [nasional/inilah]</div>
Magister Pendidikanhttp://www.blogger.com/profile/05514520903167411257noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6857659482061153526.post-45114030332020267952013-10-25T10:29:00.002+07:002013-10-25T10:29:54.477+07:00Bahasa Indonesia Berpotensi jadi Bahasa Internasional<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgVVX0zulg9I8IIOyLpM-4jMcc_l2B31ADjc0FsAp3DVnlAtLwmhz6XN_zXrJoUuoK9eosg7nVKLnREDyV8YXaWG1T5YJyr3bzXGOIYlG78lc0jkYM88iLAt-F4BjQ__CHuApu_QW36j5oK/s1600/buku-pelajaran.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="188" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgVVX0zulg9I8IIOyLpM-4jMcc_l2B31ADjc0FsAp3DVnlAtLwmhz6XN_zXrJoUuoK9eosg7nVKLnREDyV8YXaWG1T5YJyr3bzXGOIYlG78lc0jkYM88iLAt-F4BjQ__CHuApu_QW36j5oK/s320/buku-pelajaran.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Bahasa Indonesia berpotensi menjadi bahasa pergaulan dunia internasional mendampingi Bahasa Inggris. Karena, saat ini penutur Bahasa Indonesia diperkirakan mencapai 400 juta penutur yang tersebar di 156 negara di dunia.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
''Cita-cita besar kami untuk mengangkat Bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional disamping Inggris. Tak menutup kemungkinan kalau melihat penuturnya yang sudah 400 juta,'' ujar Hadijah Bte Rahmat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hadijah Bte Rahmat, Deputy Head Asian Languages and Cultures (ALC) yang juga berasal dari Asosiasi Profesor National Institute of Education Singapore, mengatakannya kepada wartawan di Seminar Majelis Sastra Asia Tenggara (Mastera), Kamis (24/10). </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hadijah mengatakan pada 2015 sudah mulai diberlakukan Asean Economic Community (AEC). Salah satu yang dikukuhkan adalah bidang budaya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Nantinya, ada bahasa melayu Asean yang bisa digunakan bersama-sama. Semua memiliki cita-cita untuk mengangkat Bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional salah satunya melalui karya sastra yang diterjemahkan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Mahsun, mengatakan keinginan menginternasionalkan Bahasa Indonesia ini harus diupayakan agar bahasa Indonesia digunakan sebagai ilmu pengetahuan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dia menyontohkan Bahasa Latin Yunani yang saat ini digunakan di seluruh dunia sebagai bukti kolonialisasi pengetahuan. ''Kuncinya, ilmu pengetahuan. Lahirkan ilmu dan karya baru,'' katanya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
---</div>
<div style="text-align: justify;">
Sumber: ROL</div>
Magister Pendidikanhttp://www.blogger.com/profile/05514520903167411257noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6857659482061153526.post-41709626464857230032013-09-27T13:52:00.002+07:002013-09-27T13:52:22.954+07:00PGRI: Serahkan Kelulusan Siswa Kepada Guru, Bukan Ujian Nasional<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg-WsJNQIHuQ20uDJS349a9I21t3noYnU9g1kSQTcWN7cfMaCm7FTL75kMPi9S1x1gkzn6WSvxykFDOHXNwhGb56qQGdDIhJwqg_rj8mloi1wvYPerMuMcuqJLsGaiEXmIEJnHjfmCXYZzu/s1600/UN.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg-WsJNQIHuQ20uDJS349a9I21t3noYnU9g1kSQTcWN7cfMaCm7FTL75kMPi9S1x1gkzn6WSvxykFDOHXNwhGb56qQGdDIhJwqg_rj8mloi1wvYPerMuMcuqJLsGaiEXmIEJnHjfmCXYZzu/s320/UN.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
SEMARANG - Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Sulistiyo menilai kelulusan siswa seharusnya diserahkan kepada guru dan bukan melalui ujian nasional.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"Kami sudah menduga tidak ada perubahan substansial terkait UN," katanya, usai diskusi "Inventarisasi Permasalahan Guru" di Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) PGRI Semarang, Kamis.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Menanggapi pernyataan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh bahwa pemerintah tetap akan menyelenggarakan UN pada tahun depan, ia mengatakan bahwa UN jangan sampai mendegradasi prinsip kejujuran.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) asal Jawa Tengah itu mengingatkan fungsi sekolah dan guru harus dikembalikan sebagaimana mestinya, termasuk berkaitan dengan penentuan kelulusan siswa.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"Jangan terlalu banyak pihak yang mencampuri urusan UN karena dikhawatirkan akan mengganggu proses pembelajaran di sekolah. Biarkan anak-anak bersaing sportif dan serahkan kelulusan pada guru," katanya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebelumnya, Mendikbud Mohammad Nuh menyatakan pemerintah tetap akan menyelenggarakan UN sesuai amanat Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah tentang Standar Nasional Pendidikan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"Undang-Undang mengamanatkan pemerintah untuk membuat aturan teknis pelaksanaan. Bagaimana mau evaluasi pengendalian mutu pendidikan secara nasional kalau tidak dilaksanakan secara nasional," katanya, di Jakarta, Rabu (25/9).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Nuh mengemukakan hal tersebut ketika memberikan penjelasan tentang penyelenggaraan Konvensi UN yang akan diselenggarakan di Jakarta pada 26-27 September 2013.</div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut Mohammad Nuh, UN merupakan masalah akademik namun sering dibawa ke aspek legal.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"Baru kali ini ujian dipersoalkan pakai pengadilan ini cuma di Indonesia saja. Untung MA primernya paham. Artinya UN tetap ada tetapi diperbaiki," katanya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
-----</div>
<div style="text-align: justify;">
Sumber: Republika Online</div>
Magister Pendidikanhttp://www.blogger.com/profile/05514520903167411257noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6857659482061153526.post-28913586548973948422013-09-25T20:33:00.000+07:002013-09-25T20:40:30.083+07:00Contoh Silabus dan RPP Kurikulum 2013<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiiunQ1BoPZ6RSZz3MMVe8QiE_SNRshmPrTBocvMo2PkJgruRlj9imSim_9wiS5AewgUsI2oOSi23im4u0xZ91WnZ77XkxXDfpZc4GTGQcFpV21_vuphGEaf4npsKyUArjSoMasVyx_UekG/s1600/rpp-2013.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiiunQ1BoPZ6RSZz3MMVe8QiE_SNRshmPrTBocvMo2PkJgruRlj9imSim_9wiS5AewgUsI2oOSi23im4u0xZ91WnZ77XkxXDfpZc4GTGQcFpV21_vuphGEaf4npsKyUArjSoMasVyx_UekG/s1600/rpp-2013.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Salah satu perbedaan yang cukup signifikan antara Kurikulum 2006 (KTSP) dengan Kurikulum 2013 yaitu berkaitan dengan perencanaan pembelajaran. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam Kurikulum 2006, kegiatan pengembangan silabus merupakan kewenangan satuan pendidikan, namun dalam Kurikulum 2013 kegiatan pengembangan silabus beralih menjadi kewenangan pemerintah, kecuali untuk mata pelajaran tertentu yang secara khusus dikembangkan di satuan pendidikan yang bersangkutan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Meski tidak lagi direpotkan membuat silabus sendiri (diambil alih kewenangan guru?), seorang guru tetap saja dituntut untuk dapat memahami seluruh pesan dan makna yang terkandung dalam silabus, terutama untuk kepentingan operasionalisasi pembelajaran. Oleh karena itu, upaya telaah (kajian) silabus tampak menjadi penting, baik dilakukan secara mandiri maupun kelompok (khususnya melalui kegiatan bedah silabus dalam forum MGMP), sehingga diharapkan para guru dapat memperoleh perspektif yang lebih tajam, utuh dan komprehensif dalam memahami seluruh isi silabus yang telah disiapkan tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Salah satu perbedaan yang cukup signifikan antara Kurikulum 2006 (KTSP) dengan Kurikulum 2013 yaitu berkaitan dengan perencanaan pembelajaran. Dalam Kurikulum 2006, kegiatan pengembangan silabus merupakan kewenangan satuan pendidikan, namun dalam Kurikulum 2013 kegiatan pengembangan silabus beralih menjadi kewenangan pemerintah, kecuali untuk mata pelajaran tertentu yang secara khusus dikembangkan di satuan pendidikan yang bersangkutan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: 14.44444465637207px; line-height: 20.98958396911621px;">Meski tidak lagi direpotkan membuat silabus sendiri (diambil alih kewenangan guru?), seorang guru tetap saja dituntut untuk dapat memahami seluruh pesan dan makna yang terkandung dalam silabus, terutama untuk kepentingan operasionalisasi pembelajaran. Oleh karena itu, upaya telaah (kajian) silabus tampak menjadi penting, baik dilakukan secara mandiri maupun kelompok (khususnya melalui kegiatan bedah silabus dalam forum MGMP), sehingga diharapkan para guru dapat memperoleh perspektif yang lebih tajam, utuh dan komprehensif dalam memahami seluruh isi silabus yang telah disiapkan tersebut.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: 14.44444465637207px; line-height: 20.98958396911621px;"><br /></span></span>
</div>
<div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 21px;">
<div style="text-align: justify;">
Sementara untuk penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Rencana Kegiatan Harian) tampaknya masih tetap menjadi kewenangan dari guru yang bersangkutan, yaitu dengan berusaha mengembangkan dari Buku Babon (termasuk silabus) yang telah disiapkan pemerintah.</div>
</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 1.6em; margin-top: 1.6em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline; word-wrap: break-word;">
Yang membuat penasaran dan mungkin sering menggoda fikiran kita, kira-kira seperti apakah RPP yang sejalan dengan semangat dan prinsip-prinsip pembelajaran yang dikehendaki oleh Kurikulum 2013? Saya beruntung menemukan sebuah model RPP yang bisa kita jadikan referensi. Model ini saya peroleh dari komunitas <span style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: 700; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><a href="http://www.facebook.com/groups/igipusat/" style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: 400; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;" target="_blank">FaceBook Ikatan Guru Indonesia</a>,</span> hasil Seminar Kurikulum 2013 yang diselenggarakan oleh Ikatan Guru Indonesia (IGI) di Surabaya, 17 Maret 2013.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 1.6em; margin-top: 1.6em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline; word-wrap: break-word;">
Memperhatikan contoh silabus dan RPP yang diajukan ini, saya melihat ada nuansa yang berbeda dengan RPP yang dikembangkan selama ini, diantaranya:</div>
<ul style="background-color: white; border: 0px; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 21px; list-style-image: initial; list-style-position: initial; margin: 0px 1.5em 1.5em 0px; padding: 0px 0px 0px 2em; vertical-align: baseline;">
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">Langkah-langkah pembelajaran tidak lagi mencantumkan secara eksplisit dan detil tentang siklus eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi, tetapi telah terbingkai secara utuh, dengan merujuk pada metode pembelajaran yang dipilih.</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">Nilai-nilai dalam pendidikan karakter tidak hanya sekedar “ditempelkan” dalam rumusan tujuan atau langkah-langkah pembelajaran.</li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">Dan yang paling utama, pendekatan pembelajaran yang hendak dikembangkan telah menggambarkan sebuah proses pembelajaran yang lebih mengedepankan peran aktif siswa dalam mengkonstruksi pengetahuan dan keterampilannya. Sementara guru lebih banyak menampilkan perannya sebagai pembimbing dan fasilitator belajar siswa (lihat langkah-langkah dalam kegiatan inti).</li>
</ul>
<div style="background-color: white; border: 0px; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 1.6em; margin-top: 1.6em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline; word-wrap: break-word;">
Anda ingin mengunduh Model Silabus dan RPP tersebut? Silahkan klik tautan berikut ini: [<span style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: 700; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><span style="color: black;"><a href="http://akhmadsudrajat.files.wordpress.com/2013/03/contoh-silabus-dan-rpp-kurikulum-2013.pdf" style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;" target="_blank">Contoh Silabus dan RPP Kurikulum 2013</a>]</span></span></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 1.6em; margin-top: 1.6em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline; word-wrap: break-word;">
<span style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: 700; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"># <u>Catatan:</u></span><br />
<span style="font-size: 14px; line-height: 21px;">Meski model RPP ini untuk kepentingan pembelajaran IPA di SMP, tetapi saya melihat esensi tentang sistematika penyusunannya (</span><span style="border: 0px; font-size: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: 700; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">bukan substansi dan sasaran kelasnya</span><span style="font-size: 14px; line-height: 21px;">) sangat mungkin untuk diadaptasi dalam pembelajaran lainnya. </span><span style="border: 0px; font-size: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: 700; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Silahkan telaah lebih lanjut dan mari kita diskusikan dalam forum komentar di bawah ini untuk menyempurnakan dan melengkapinya!</span></div>
<div style="background-color: white; border-top-color: rgb(218, 218, 218); border-top-style: solid; border-width: 1px 0px 0px; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin: 2px; padding: 1px 0px; vertical-align: baseline;">
</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: 700; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"># <u>Update:</u></span><br />
Informasi seputar Kurikulum 2013, bisa dilihat dan diunduh melalui tautan berikut ini: [<a href="http://layananptk.net/" style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;" target="_blank">Layanan PTK</a>]<br />
<br />
<br />
--------<br />
<span style="font-family: inherit; font-size: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit;">Sumber: [</span><a href="http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2013/04/08/silabus-dan-rpp-kurikulum-2013/" style="font-family: inherit; font-size: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit;" target="_blank">Link website</a><span style="font-family: inherit; font-size: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit;">]</span></div>
Magister Pendidikanhttp://www.blogger.com/profile/05514520903167411257noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6857659482061153526.post-73472483466692548852013-09-25T20:03:00.003+07:002013-09-25T20:16:17.344+07:00Pendidikan Anti Korupsi untuk Perguruan Tinggi<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg2-LDNK3oCIsyh0suRbTsef6YJygBcA94w5ADDiII3KIT8q43ln5FADlPlV-9-AIfPQzXhLsV4z5dwWyhn6RnydjsPzQiRwc7fJIx7hzf8qfxGvkajstRt1oQuBLUkKmnDGXGdoEsgtiAa/s1600/pendidikan-antikorupsi-pt.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><span style="color: black;"><img border="0" height="194" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg2-LDNK3oCIsyh0suRbTsef6YJygBcA94w5ADDiII3KIT8q43ln5FADlPlV-9-AIfPQzXhLsV4z5dwWyhn6RnydjsPzQiRwc7fJIx7hzf8qfxGvkajstRt1oQuBLUkKmnDGXGdoEsgtiAa/s320/pendidikan-antikorupsi-pt.jpg" width="320" /></span></a></div>
<div style="background-color: white; font-family: Verdana, 'BitStream vera Sans', Helvetica, sans-serif; line-height: 17px; margin-bottom: 10px; padding: 0px; text-align: justify;">
Korupsi yang terjadi di Indonesia sudah sangat mengkhawatirkan dan berdampak buruk luar biasa pada hampir seluruh sendi kehidupan.<br />
<br />
Korupsi telah menghancurkan sistem perekonomian, sistem demokrasi, sistem politik, sistem hukum, sistem pemerintahan, dan tatanan sosial kemasyarakatan di negeri ini.<br />
<br />
Di lain pihak upaya pemberantasan korupsi yang telah dilakukan selama ini belum menunjukkan hasil yang optimal. Korupsi dalam berbagai tingkatan tetap saja banyak terjadi seolah-olah telah menjadi bagian dari kehidupan kita yang bahkan sudah dianggap sebagai hal yang biasa.<br />
<br />
Jika kondisi ini tetap kita biarkan berlangsung maka cepat atau lambat korupsi akan menghancurkan negeri ini. Korupsi harus dipandang sebagai kejahatan luar biasa (extra ordinary crime) yang oleh karena itu memerlukan upaya luar biasa pula untuk memberantasnya.</div>
<div style="background-color: white; font-family: Verdana, 'BitStream vera Sans', Helvetica, sans-serif; line-height: 17px; margin-bottom: 10px; padding: 0px; text-align: justify;">
Upaya pemberantasan korupsi – yang terdiri dari dua bagian besar, yaitu (1) penindakan, dan (2) pencegahan –tidak akan pernah berhasil optimal jika hanya dilakukan oleh pemerintah saja tanpa melibatkan peran serta masyarakat. Oleh karena itu tidaklah berlebihan jika mahasiswa –sebagai salah satu bagian penting dari masyarakat yang merupakan pewaris masa depan– diharapkan dapat terlibat aktif dalam upaya pemberantasan korupsi di Indonesia. Keterlibatan mahasiswa dalam upaya pemberantasan korupsi tentu tidak pada upaya penindakan yang merupakan kewenangan institusi penegak hukum.<br />
<br />
Peran aktif mahasiswa diharapkan lebih difokuskan pada upaya pencegahan korupsi dengan ikut membangun budaya anti korupsi di masyarakat. Mahasiswa diharapkan dapat berperan sebagai agen perubahan dan motor penggerak gerakan anti korupsi di masyarakat. Untuk dapat berperan aktif mahasiswa perlu dibekali dengan pengetahuan yang cukup tentang seluk beluk korupsi dan pemberantasannya. Yang tidak kalah penting, untuk dapat berperan aktif mahasiswa harus dapat memahami dan menerapkan nilai-nilai anti korupsi dalam kehidupan sehari-hari.</div>
<div style="background-color: white; font-family: Verdana, 'BitStream vera Sans', Helvetica, sans-serif; line-height: 17px; margin-bottom: 10px; padding: 0px; text-align: justify;">
Upaya pembekalan mahasiswa dapat ditempuh dengan berbagai cara antara lain melalui kegiatan sosialisasi, kampanye, seminar atau perkuliahan. Untuk keperluan perkuliahan dipandang perlu untuk membuat sebuah Buku Ajar yang berisikan materi dasar mata kuliah Pendidikan Anti Korupsi bagi mahasiswa. Pendidikan Anti Korupsi bagi mahasiswa bertujuan untuk memberikan pengetahuan yang cukup tentang seluk beluk korupsi dan pemberantasannya serta menanamkan nilai-nilai anti korupsi.<br />
<br />
Tujuan jangka panjangnya adalah menumbuhkan budaya anti korupsi di kalangan mahasiswa dan mendorong mahasiswa untuk dapat berperan serta aktif dalam upaya pemberantasan korupsi di Indonesia.</div>
<blockquote style="background-color: #f4f5f7; background-image: url(http://s2.wp.com/wp-content/themes/pub/inove/img/blockquote.gif); background-position: 3px 3px; background-repeat: no-repeat no-repeat; border: 1px dashed rgb(204, 204, 204); font-family: Verdana, 'BitStream vera Sans', Helvetica, sans-serif; line-height: 17px; margin: 5px 0px; padding: 8px 12px 8px 36px;">
<div style="margin-bottom: 10px; padding: 0px; text-align: justify;">
Pendidikan Anti Korupsi bagi mahasiswa bertujuan untuk memberikan pengetahuan yang cukup tentang seluk beluk korupsi dan pemberantasannya serta menanamkan nilai-nilai anti korupsi.</div>
</blockquote>
<div style="background-color: white; font-family: Verdana, 'BitStream vera Sans', Helvetica, sans-serif; line-height: 17px; margin-bottom: 10px; padding: 0px; text-align: justify;">
Buku Ajar Pendidikan Anti Korupsi ini berisikan bahan ajar dasar yang dapat dikembangkan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan Perguruan Tinggi dan Program Studi masing-masing. Bahan ajar dasar yang dituliskan dalam buku ini terdiri dari delapan bab, yaitu:<br />
<ol>
<li><span style="line-height: 17px;">Pengertian Korupsi,</span></li>
<li><span style="line-height: 17px;">Faktor Penyebab Korupsi,</span></li>
<li><span style="line-height: 17px;">Dampak Masif Korupsi,</span></li>
<li><span style="line-height: 17px;">Nilai dan Prinsip Anti Korupsi,</span></li>
<li><span style="line-height: 17px;">Upaya Pemberantasan Korupsi di Indonesia,</span></li>
<li><span style="line-height: 17px;">Gerakan, Kerjasama dan Instrumen Internasional Pencegahan Korupsi,</span></li>
<li><span style="line-height: 17px;">Tindak Pidana Korupsi dalam Peraturan Perundang-undangan, dan</span></li>
<li><span style="line-height: 17px;">Peranan Mahasiswa dalam Gerakan Anti Korupsi. Disamping delapan bab yang berisikan bahan ajar dasar, buku ini juga dilengkapi dengan panduan pembelajaran yang berjudul Model Pembelajaran Matakuliah Anti Korupsi yang dituliskan dalam bagian I, untuk memudahkan pengajaran Pendidikan Anti Korupsi.</span></li>
</ol>
</div>
<div style="background-color: white; font-family: Verdana, 'BitStream vera Sans', Helvetica, sans-serif; line-height: 17px; margin-bottom: 10px; padding: 0px; text-align: justify;">
Untuk lebih lengkapnya, Buku Pedoman Pendidikan Anti Korupsi yang diterbitkan oleh DIKTI dapat di unduh pada tautan [<a href="http://afidburhanuddin.files.wordpress.com/2013/03/buku-pendidikan-anti-korupsi-1.pdf" style="margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: none;">di sini</a>]</div>
<div style="background-color: white; font-family: Verdana, 'BitStream vera Sans', Helvetica, sans-serif; line-height: 17px; margin-bottom: 10px; padding: 0px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; font-family: Verdana, 'BitStream vera Sans', Helvetica, sans-serif; line-height: 17px; margin-bottom: 10px; padding: 0px; text-align: justify;">
------</div>
<div style="background-color: white; font-family: Verdana, 'BitStream vera Sans', Helvetica, sans-serif; line-height: 17px; margin-bottom: 10px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">Sumber: [<a href="http://afidburhanuddin.wordpress.com/perkuliahan/pendidikan-anti-korupsi/" target="_blank">Link website</a>]</span></div>
Magister Pendidikanhttp://www.blogger.com/profile/05514520903167411257noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6857659482061153526.post-78079813812774261052013-09-25T19:48:00.001+07:002013-09-25T19:48:42.226+07:00Mulailah Pendidikan Antikorupsi di Keluarga dan Sekolah..!<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJoT5Q5X_y_s1_rCeypLWOPg4UhLAeXTAlQrtyHe7qCjyxC7CzAyIWFC8FsjiL56CFCO1YI2x4hQm2OFNHZ_S6SQSMBHUAG5UCaQP898synd_uA_g84Oh0lz7tXFO0qwuAe25DTzym3_m2/s1600/pendidikan-anti-korupsi.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="238" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJoT5Q5X_y_s1_rCeypLWOPg4UhLAeXTAlQrtyHe7qCjyxC7CzAyIWFC8FsjiL56CFCO1YI2x4hQm2OFNHZ_S6SQSMBHUAG5UCaQP898synd_uA_g84Oh0lz7tXFO0qwuAe25DTzym3_m2/s320/pendidikan-anti-korupsi.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Pemberantasan korupsi harus dimulai dari tingkat yang paling dini. Penanaman nilai-nilai antikorupsi harus mulai diberikan kepada anak di lingkungan keluarga maupun lingkungan sekolahnya. Dengan begitu, saat tumbuh dewasa, seseorang sudah paham dengan buruknya tindakan korupsi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Demikian disampaikan Koordinator Youth Departement Transparency International Indonesia (TII) Lia Toriana saat memaparkan rekomendasi hasil survei yang dirilisnya dalam acara bertajuk "Youth International Conference On Integrity" di Jakarta, Rabu (25/9/2013). </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sesuai temanya, acara diskusi tersebut dihadiri anak muda yang umumnya adalah mahasiswa-mahasiswi. Dalam survei tersebut, disebutkan bahwa faktor keluarga masih memegang peranan paling penting dalam mempengaruhi pandangan seseorang tentang integritas dan sikap antikorupsi. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebanyak 83 persen responden menganggapnya berpengaruh. Di urutan nomor dua, sebanyak 80 persen responden menganggap sistem pendidikan baik di sekolah ataupun di kampus mempengaruhi pandangan seseorang terhadap integritas dan sikap antikorupsi. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hasil survei juga menyebutkan, sebanyak 74 persen responden berpendapat, tingkat integritas juga dipengaruhi oleh teman sepermainan. Selain itu, 66 persen responden berpendapat tokoh/pemimpin turut memengaruhi, dan sisanya selebriti dunia hiburan sebesar 33 persen. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"Ini menunjukkan kalau pendidikan antikorupsi ini harus dimulai sedini mungkin," kata Lia. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Menurutnya, orangtua harus menjadi contoh yang baik terhadap anaknya. Orangtua tidak boleh mencontohkan perbuatan-perbuatan koruptif, sekecil apapun perbuatan itu. Sekolah dan perguruan tinggi, menurutnya, juga harus mulai mengajarkan nilai-nilai antikorupsi kepada anak didiknya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Survei dilakukan di DKI Jakarta pada periode bulan Juli 2012-Desember 2012. Sampel adalah anak muda yang berusia 15 sampai 30 tahun. Metode penelitian ini menggabungkan dua metode, yaitu kuantitatif dan kualitatif. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Metode kuantitatif dilakukan di 50 kelurahan di lima wilayah DKI Jakarta, sementara metode kualitatif dilakukan dengan Focus Group Discussion (FGD). Margin of error penelitian ini menggunakan tingkat kepercayaan 95 persen, berada di bawah 2.5 persen.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
----</div>
<div style="text-align: justify;">
Sumber: [<a href="http://nasional.kompas.com/read/2013/09/25/1827262/Mulailah.Pendidikan.Antikorupsi.di.Keluarga.dan.Sekolah.?utm_source=WP&utm_medium=box&utm_campaign=Kknwp" target="_blank">kompas</a>]</div>
Magister Pendidikanhttp://www.blogger.com/profile/05514520903167411257noreply@blogger.com