Mendikbud: Pendidikan Harus Maksimalkan Penggunaan TIK

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) terus berupaya untuk merealisasikan pendidikan berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK).

Untuk mewujudkan hal tersebut, langkah pertama yang harus dilakukan adalah dengan membudayakan pemanfaatan TIK dalam proses belajar mengajar.

Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad Nuh saat peluncuran tryout online nasional, di SMAN 4, Denpasar, Bali. "Tiga hal utama yang harus disiapkan adalah pembudayaan pemanfaatan TIK, kemudian penyediaan dan penyempurnaan sarana prasaran, dan ketiga adalah kontennya," ujar Nuh.

Menurutnya, di era saat ini memang sudah sangat wajar jika pembelajaran berbasis teknologi. Dengan menggunakan teknologi, diharapkan akan tercipta kenyamanan dalam proses pembelajaran. Akan tetapi, tidak dapat dipungkiri bahwa masalah sarana prasarana serta infrastruktur pendukung akan teknologi tersebut masih terkendala, khususnya di daerah.

"Oleh karena itu perlu diciptakan IT minded. Setelah itu akan nyaman untuk apapun juga," imbuh mantan Menkominfo itu.

Dikatakan, saat ini pihaknya juga tengah merintis ujian berbasis teknologi. Salah satu hal yang telah dilakukan adalah dengan melakukan uji kompetensi  guru melalui sistem online. "Kita sedang rintis ujian berbasis elektronik," terangnya.

Namun, dirinya belum bisa menjanjikan apakah bisa ujian nasional (UN) juga dilakukan melalui sistem online atau berbasis elektronik. Pasalnya, belum semua daerah dan sekolah terjangkau fasilitas internet.

"Kalau kita terapkan UN berbasis IT pasti akan timbul pro dan kontra. Sekarang saja UN masih ada yang pro kontra, belum lagi soal sarana prasarananya," ungkap Mendikbud.

Lebih lanjut dirinya menjelaskan bahwa pihaknya telah mengambil keputusan untuk tetap melaksanakan UN. Pihaknya, sambung dia, memiliki keyakinan dan analisis akademik untuk tetap menjalankan ujian tersebut. "Analisisnya, jauh lebih bagus kita melakukan UN dibanding tidak menggunakan UN," tegasnya.

Sementara itu, anggota Komisi X DPR RI, Zulfadli mengatakan, pihaknya masih akan mengundang kementerian untuk meminta evaluasi pelaksanaan UN tahun 2013. "Sampai sekarang belum ada evaluasi kepada komisi. Kami ingin melakukan evaluasi menyeluruh agar kejadian serupa seperti UN tahun ini terjadi lagi," ungkapnya.

Untuk itu dirinya mengatakan perlu adanya persiapan yang lebih matang. "Utamanya untuk masalah-masalah teknis," imbuhnya. [suaramerdeka/SMNetwork]